kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski DPK valas mulai naik, perbankan tak mau ngoyo


Rabu, 12 Februari 2020 / 20:34 WIB
Meski DPK valas mulai naik, perbankan tak mau ngoyo
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (27/1).BI) per Desember 2019 lalu total DPK valas meningkat sebesar 3,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 793,6 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/01/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Berkaca pada kondisi ekonomi saat ini, DPK valas mungkin bisa menjadi cara positif bagi perbankan untuk mengamankan likuiditas. Hanya saja, CIMB Niaga menyebut perseroan tidak memiliki program khusus untuk mengerek pertumbuhan pendanaan valas.

Sedikit berbeda, PT Bank OCBC NISP Tbk mengaku porsi DPK valas memang terbilang tinggi. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkap per akhir 2019 DPK valas berkontribusi sebesar 25% dari total DPK OCBC NISP.

Baca Juga: BTN gencar membidik kalangan milenial, ini sebabnya

Meski begitu, menurut Parwati bila dibandingkan dengan tahun lalu pertumbuhannya relatif tak banyak bergerak. "Kami melihat komposisi DPK valas ke depannya relatif stabil dari tahun lalu," katanya.

Namun, bank bersandi bursa NISP ini tetap membuka ruang untuk mendorong pertumbuhan DPK valas terutama dari sisi tabungan. Salah satunya melalui produk tabungan bertajuk Tanda 360 Plus yang memberikan pilihan 12 jenis mata uang untuk nasabah individu.

Untuk nasabah bisnis, perseroan juga menawarkan pembukaan rekening giro untuk lebih dari 10 mata uang asing.

Baca Juga: Astra Sedaya Finance sudah punya dana pembayaran obligasi yang jatuh tempo Februari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×