Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bank terbesar kedua di Inggris, Barclays Plc, berencana menjual atau menutup Barclays Bank Indonesia (BBI) yang dulu bernama Bank Akita. Namun, Barclays memastikan akan tetap berbisnis di negeri ini.
"Strategi bisnis di Indonesia akan difokuskan pada layanan wholesale bagi nasabah-nasabah institusi melalui Barclays Capital dan tidak bergantung pada jaringan cabang. Karenanya, Barclays tetap berada di Indonesia," kata Maya Rizano, Head of Marketing & Corporate Affairs Barclays Bank Indonesia dalam jawaban tertulisnya kepada KONTAN (23/3).
Sayang, Maya tak bisa memberikan informasi lebih banyak tentang rencana penjualan Bank Akita itu. Ia hanya mengatakan bahwa Barclays Group akan menjual Bank Akita pada saat yang tepat.
Sambil menunggu saat itu, imbuh Maya, bank yang diakuisisi Barclays tahun lalu tersebut akan tetap beroperasi. "Bank Akita akan beroperasi seperti biasa. Kami masih menjajaki kemungkinan penjualan Bank Akita," tegasnya.
Maya menerangkan, Barclays Plc melepas bisnis retail banking di Indonesia setelah melewati kajian mendalam sebagai bagian restrukturisasi bisnis. Hasil review itu menyimpulkan, mereka harus melepas bisnis ritelnya di sejumlah negara berkembang, termasuk di negeri ini.
"Sebagaimana yang dinyatakan oleh Chief Executive Officer John Varley, sekarang belum merupakan saat yang tepat untuk memperluas lahan usaha dengan agresif," tutur Maya.
Tak mencari untung
Bank Indonesia (BI) mengaku belum mendengar rencana Barclays menjual Bank Akita. Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto mengatakan, ketika akan menutup atau menjual bank, Barclays harus menyelesaikan semua kewajibannya sesuai peraturan.
Tapi, BI tak akan keberatan terhadap rencana penjualan kembali Barclays Indonesia itu. "Yang tidak boleh adalah akuisisi terus dijual untuk mencari keuntungan. Jadi, (Barclays) harus bisa membuktikan, kalau mau menjual lagi, itu harus karena alasan tertentu dan bukan hanya mencari keuntungan," katanya.
Muliaman Darmansyah Haddad, Deputi Gubernur BI, mengatakan, pada prinsipnya BI memahami keputusan tersebut sebagai bagian dari restrukturisasi global. "Kami berharap penyelesaiannya bisa berjalan baik," katanya kepada KONTAN, (23/3)
Sekadar informasi, pertengahan Januari 2009 lalu, Barclays Plc. resmi mendapat izin penuh dari BI untuk mengakuisisi Bank Akita. "Izin penuh sudah kami berikan ke Barclays Januari 2009 lalu," kata Joni.
Barclays Plc. membeli 457.875.000 saham atau setara 99% saham Bank Akita melalui Barclays Capital Plc. Keduanya sudah menandatangani Akta Akuisisi Nomor 138 pada 30 Januari 2009.
Berdasarkan data BI, akhir 2009 lalu, Barclays Indonesia tercatat belum menghasilkan laba dan malah merugi hingga Rp 228,8 miliar. Padahal, akhir tahun 2008 lalu, bank ini masih meraup laba sebesar
Rp 13,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News