kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meski pasar lesu, Mandiri Tunas Finance perbesar pembiayaan alat berat di 2020


Selasa, 26 November 2019 / 16:02 WIB
Meski pasar lesu, Mandiri Tunas Finance perbesar pembiayaan alat berat di 2020
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati alat berat saat pameran Konstruksi dan alat berat di Jakarta, Kamis (1/11). Tahun depan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) akan memperbesar portofolio pembiayaan alat berat meskipun kinerja pasar tengah melesu./pho KONTAN/Carolus Agus Wal


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) akan memperbesar portofolio pembiayaan alat berat meskipun kinerja pasar tengah melesu. Dengan kondisi tersebut perusahaan juga belum berniat merevisi pembiayaan alat berat tahun ini.

“Untuk tahun 2020, portofolio alat berat akan kami tingkatkan dari 6% menjadi 8%,” kata Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo kepada Kontan.co.id, Selasa (26/11).

Baca Juga: Jelang akhir tahun, bisnis Jamkrindo tumbuh 19%

Walaupun pembiayaan alat berat kurang bergairah tapi perseroan cari celah lain. Misalnya saja, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini akan memperluas wilayah pembiayaan alat berat yang di kover untuk ke depan.

Padahal sejak pertengahan 2018, perseroan telah membatasi pembiayaan alat berat khususnya di sektor batu bara dengan tidak terlalu agresif menyasar nasabah baru. Tapi tetap fokus untuk melayani nasabah tetap di segmen ini.

Tidak hanya itu. MTF juga lebih hati-hati untuk membiayai alat berat di sektor tambang. Diketahui, portofolio alat berat menyumbang porsi 6% dari total pembiayaan sebesar Rp 23,2 triliun per Oktober 2019.

Baca Juga: Tingkatkan layanan data, Pegadaian gandeng BPS

Asal tahu saja, penurunan harga batu bara dan minyak sawit (CPO) berdampak pada penurunan permintaan alat berat di industri pertambahan serta perkebunan. Hal ini juga mempengaruhi bisnis pembiayaan alat berat yang dijalani perusahaan multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×