kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:07 WIB
Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit
ILUSTRASI. Petugas Adira Finance melayani Konsumen di Adira Expo Tangerang Selatan, Rabu (4/4). Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/04/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati bisnis pembiayaan tertekan, emiten multifinance masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba. Hingga Kamis (19/3), sudah ada enam dari 17 perusahaan multifinance yang melantai di bursa saham merilis kinerja pada tahun lalu. Hanya ada satu emiten yang mengalami penurunan laba bersih setelah pajak.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) misalhnya mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Padahal bisnis emiten multifinance dengan sandi saham WOMF ini mengalami penurunan pembiayaan.

Baca Juga: P2P lending DanaRupiah catat 307 transaksi pengajuan pinjaman per jam

WOM Finance mencatatkan laba bersih senilai Rp 259,67 miliar di 2019. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan nilai itu meningkat 20,67% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp215,18 miliar.

Direktur Keuangan Zacharia Susantadiredja menyatakan realisasi pembiayaan pada 2019 senilai Rp 5,8 triliun. Nilai itu turun 15,94% yoy dari realisasi pembiayaan di 2018 senilai Rp 6,9 triliun.

“Pertumbuhan laba di tahun 2019 didukung oleh perbaikan atas kualitas portfolio, pertumbuhan pendapatan dan disiplin dalam pengelolaan biaya operasional",” ujarnya belum lama ini.

WOM Finance berhasil meningkatkan total pendapatan 1,05% menjadi sebesar Rp2,64 triliun di tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,62 triliun. Total Beban Perseroan mengalami penurunan sebesar 2,42% menjadi Rp2,27 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Akui ada sektor yang terdampak corona, bankir yakin kredit UMKM tetap stabil

Penurunan Total Beban didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan menurunnya Non Performing Finance (NPF) Gross dari 2,8% di 2018 menjadi menjadi 2% pada 2019. Hal ini tercermin dari penurunan biaya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 14,62% serta biaya pendanaan yang juga mengalami penurunan sebesar 4,92%. Total ekuitas sebesar Rp1,37 triliun atau meningkat 17% dari Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Melemahnya penjualan otomotif nasional baik roda dua maupun roda empat tidak menyurutkan pertumbuhan kinerja WOM Finance. Tahun 2019 merupakan pencapaian laba tertinggi WOM Finance dalam 10 tahun terakhir sejak tahun 2010. Ke depannya, Kami akan terus melakukan inovasi untuk dapat menyesuaikan kondisi pasar saat ini dan fokus pada perbaikan sisi internal dan infrastruktur yang sedang kami kembangkan agar ke depan WOM Finance akan terus mempertahankan kinerja positif," jelasnya Djaja.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×