Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya penyebaran virus corona (Covid-19) dinilai bisa berdampak pada sejumlah sektor ekonomi. Bila kondisi ini terus berlanjut, tentunya penyaluran kredit perbankan bisa menjadi tersendat, terutama di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Meski begitu, sejumlah bankir memandang sampai saat ini kredit ke UMKM masih terbilang stabil, tercermin dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang masih sejalan dengan target.
Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, ekonom Bank Mandiri: Sepertinya ini yang terakhir
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang mencatatkan sampai dengan Februari 2020 lalu total KUR yang disalurkan sudah melebihi target sebesar Rp 3,7 triliun.
Pun, Pemimpin Divisi Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan kendati kondisi ekonomi saat ini pihaknya tetap optimis KUR tahun ini bisa mencapai target yang dipatok pemerintah yakni mencapai Rp 22 triliun.
Meski begitu, bank berlogo 46 ini tetap mengatakan bahwa di segmen UMKM memang ada beberapa sektor yang terdampak Covid-19 seperti sektor pariwisata dan akomodasi. Kedua sektor ini kemungkinan bakal terdampak secara signifikan dengan adanya penyebaran virus.
"Sektor bisnis lain seperti industri kerajinan dan rumah makan juga secara tidak langsung akan terimbas dari menurunnya permintaan pasar," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/3).
Baca Juga: Stimulus OJK bisa memberi keringanan bagi debitur, ini aturan mainnya
Nah, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya risiko kredit bank bersandi bursa BBNI ini pun sudah memetakan potensi-potensi debitur terdampak. Begitu pula dengan metode penanganan yang paling tepat untuk tiap debitur.