kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,57   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:07 WIB
Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit
ILUSTRASI. Petugas Adira Finance melayani Konsumen di Adira Expo Tangerang Selatan, Rabu (4/4). Meski pembiayaan terkoreksi, emiten multifinance catat kenaikan laba dobel digit./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/04/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Penurunan bisnis pembiayaan juga dirasakan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). Tahun lalu, pembiayaan Adira terkoreksi tipis. Kendati demikian masih mampu mempertahankan laju perolehan laba.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan tahun 2019 merupakan tahun yang menantang bagi perusahaan multifinance yang bergerak di pasar otomotif. Hal ini tecermin dari Industri otomotif mengalami kelesuan penjualan sepanjang tahun 2019.

Baca Juga: Topang sektor perikanan, pemerintah genjot kapasitas industri perkapalan

Sepeda motor domestik wholesales naik tipis sebesar 1,6% year on year (yoy) menjadi 6,48 juta unit dibandingkan dengan perolehan pada 2018. Sementara mobil domestic wholesales turun 11% yoy menjadi 1,03 juta unit 2018.

Ia bilang Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Nilai itu turun tipis 1% yoy dari 2018 senilai Rp 38,2 triliun. Segmen sepeda motor meningkat 6% menjadi Rp 20,2 triliun, sedangkan segmen mobil turun 7% menjadi Rp 15,7 triliun.

“Kendati demikian laba bersih kami naik 16% menjadi Rp 2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp 12,0 triliun, sedangkan beban bunga naik 13% menjadi Rp Rp 4,8 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 8% menjadi Rp 7,2 triliun,” ujar Made.

Lain halnya dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 711,68 miliar sepanjang 2019. Nilai itu turun 51,51% secara tahunan atau year on year (yoy) dari pencapaian di 2018 senilai Rp 1,46 triliun.

Baca Juga: SMF bidik transaksi sekuritisasi Rp 3 triliun di 2020

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menyatakan adanya kenaikan yang signifikan di biaya operasional. Kenaikan ini terjadi terutama terkait biaya penyelesaian kasus sengketa hukum dengan mantan pemegang saham BFI Finance. Kasus itu telah berlangsung sejak awal 2000. Biaya tersebut telah dicatat seluruhnya di tahun 2019, sehingga diharapkan ke depannya Perusahaan dapat tumbuh lebih sehat tanpa terganggu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×