kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski terpukul corona, stok pendanaan multifinance terafiliasi bank masih aman


Kamis, 16 April 2020 / 19:38 WIB
Meski terpukul corona, stok pendanaan multifinance terafiliasi bank masih aman
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim (tiga kanan) berbincang dengan komisaris dan direksi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance akan terpukul cukup dalam akibat penyebaran virus corona. Meski demikian, sejumlah multifinance yang terafiliasi dengan bank mempunyai stok pendanaan yang mencukupi untuk bisa memulihkan pembiayaan tahun ini.

PT BCA Finance misalnya, punya stand by loan atau komitmen pinjaman dari bank sekitar Rp 2 triliun yang masih bisa digunakan. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, pinjaman tersebut berasal dari enam hingga tujuh bank yang diperkirakan cukup sampai akhir tahun.

Baca Juga: Gara-gara corona, obligasi dari sektor multifinance dinilai punya peluang default

“Sementara ini, plafon kami di bank masih bisa dipergunakan. Belum ada info dari bank bahwa pinjaman itu akan dibekukan,” kata Roni kepada Kontan.co.id, Kamis (16/4).

Dengan adanya corona ini, tidak mengubah strategi pendanaan perusahaan tahun ini. Apalagi, arus kas perusahaan diklaim masih aman dan lancar khususnya dari pembayaran angsuran nasabah.

Senada, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga masih punya persediaan dana dari bank dan belum mau mengubah skenario pendanaan. 

Direktur Keuangan MTF Armendra mengungkapkan, walaupun tren pembiayaan menurun tapi perusahaan masih bisa menggunakan pinjaman bank secara penuh.

“Dari sisi likuiditas dan standby loan dari bank juga masih cukup. Kami juga sudah punya jadwal komitmen dengan masing–masing bank,” ungkapnya.

Seperti diketahui, MTF mencatatkan realisasi pembiayaan per Maret 2020 sebesar Rp 2,2 triliun atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni Rp 2,3 triliun. Akibat corona, diperkirakan pembiayaan per April akan anjlok dan berlanjut sampai akhir tahun.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan pembiayaan tahun ini mencapai Rp 8,8 triliun atau meningkat 8,37% dari realisasi 2018 yakni Rp 8,12 triliun. Dengan target tersebut, perusahaan telah menyiapkan sumber pendanaan baru baik dari kredit executing dan joint financing.

Baca Juga: APPI Jelaskan Pemberian Restrukturisasi Kredit Debitur Terdampak Corona (Covid-19)

“Sekitar Rp 4,5 triliun kami bukukan dari executing dan sisanya melalui kolaborasi dengan Bank Mandiri berbentuk pembiayaan bersama atau joint financing,” kata Accounting Finance and Budget MUF Mohammad Hilmi.

Tahun lalu juga masih terdapat kredit executing yang bisa digunakan untuk 2020. Hingga melewati kuartal I 2020, menurut Hilmi belum semua pendanaan habis dan bisa digunakan untuk bulan selanjutnya.

Meski demikian perusahaan masih memantau perkembangan pasar untuk menerbitkan surat utang atau tidak tahun ini. Adapun target pembiayaan Rp 8,8 triliun masih didominasi pembiayaan motor dan mobil baru karena mempertimbangkan strategi Agen Pemegang Merek (APM) yang selalu mengeluarkan kendaraan varian teranyar tiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×