kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski tren bunga terus turun, bank tetap mengincar dana murah


Selasa, 17 Maret 2020 / 17:06 WIB
Meski tren bunga terus turun, bank tetap mengincar dana murah
ILUSTRASI. Gedung?Menara Bank BTN di Jakarta, Selasa (10/12/2019). Bank Indonesia (BI) yang pada pertengahan Februari 2020 memangkas bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Upaya penggalangan CASA ini menurut Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury juga cukup efektif. Misalnya saja, pada posisi dua bulan pertama 2020 tingkat biaya dana (cost of fund/CoF) BTN bisa ditekan sebanyak 20 bps. Pihaknya pun optimis sampai akhir tahun CoF bisa terus ditekan sebanyak 40 bps hingga 50 bps secara total. Adapun, pada awal tahun 2020 ini CoF BTN masih berada pada level 6,1%.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) lebih percaya diri dapat mempertahankan rasio CASA tetap tinggi sampai akhir tahun. Direktur BCA Santoso Liem mencontohkan, pada tahun 2019 lalu CASA BCA sudah dapat tumbuh 9,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 532 triliun.

Baca Juga: Buka tabungan baru BTN bisa lewat BTN Digital Solution, berikut panduannya

Di tengah persaingan yang ketat, BCA masih mampu menjaga rasio CASA hingga menembus 75,9% tahun lalu. "Separuh dari angka tersebut ditopang oleh pertumbuhan jumlah rekening nasabah," katanya.

Benar saja, tahun lalu menurut catatan Santoso jumlah rekening di BCA naik 14,2% secara yoy dengan total rekening saat ini mencapai lebih dari 21 juta rekening. Alih-alih tetap menjaga CASA di level tertinggi, perseroan tak tinggal diam.

Pengembangan fasilitas pembukaan rekening secara online turut mendukung pertumbuhan jumlah rekening nasabah. Terbukti, sebanyak 16,1% dari rekening nasabah baru dilakukan secara online melalui BCA Mobile.

Dus, fasilitas tersebut mendukung kenaikan dari jumlah transaksi. Apalagi, pada tahun 2019 jumlah transaksi nasabah mengalami kenaikan sebesar 34,5%, tertinggi dalam 3 tahun terakhir, terutama transaksi melalui jaringan internet banking dan mobile banking.

"Ke depannya BCA akan senantiasa melakukan pengembangan serta penyempurnaan fitur dan layanan payment settlement, berkolaborasi bersama merchant-merchant termasuk fintech, untuk meningkatkan layanan kepada nasabah dalam bertransaksi di ekosistem pembayaran BCA," imbuhnya.

Baca Juga: Perbankan terapkan kebijakan WFH, bagaimana nasib nasabah?

Sekadar tambahan informasi saja, merujuk data Bank Indonesia (BI) per Januari 2020 total DPK perbankan sudah mencapai Rp 5.721,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6,6% secara tahunan. Nah, dari angka tersebut total CASA sudah mencapai Rp 3.200,3 triliun atau sebesar 55,93% dari total DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×