kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Migrasi ke LinkAja, uang elektronik Himbara berhenti operasi


Rabu, 03 April 2019 / 08:27 WIB
Migrasi ke LinkAja, uang elektronik Himbara berhenti operasi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Migrasi uang elektronik milik bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ke Link Aja yang ditargetkan rampung awal April ini tampaknya mulai menunjukkan titik terang. Sejak akhir Maret lalu, uang elektronik berbasis server milik bank Himbara mulai berhenti beroperasi. Saat ini, para pengguna telah dialihkan ke LinkAja.

“Benar, saat ini kami sudah melakukan migrasi, sehingga e-money server based tersebut sudah tidak aktif lagi,” kata CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) Danu Wicaksana kepada Kontan.co.id, Selasa (2/4).

Beberapa uang elektronik berbasis server tersebut adalah Unikqu milik PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) anggota indeks Kompas100), T-Bank dari PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) anggota indeks Kompas100, dan e-cash punya PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) anggota indeks Kompas100.

Danu menambahkan, Finraya sebagai pengelola LinkAja dalam waktu dekat juga akan melebur platform quick response code (QR Code) anggota Himbara tadi ke dalam LinkAja. Kelak Yap milik BNI, My QR dari BRI, dan Mandiri Pay punya Mandiri akan dinonaktifkan.

“Saat ini memang baru e-money server based yang bergabung, kalau Yap (My QR, Mandri Pay) itu e-wallet, nantinya juga akan bergabung ke LinkAja. Semua prosesnya berjalan pararel,” lanjut Danu.

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI Dadang Setiabudi mengafirmasi bahwa para pengguna Unikqu sepenuhnya sudah beralih ke LinkAja secara otomatis. Ia juga memastikan nomor ponsel maupun saldo yang sebelumnya berada di Unikqu akan tetap sama, meski telah terjadi migrasi.

“Migrasi unikqu ke LinkAja sepenuhnya selesai pada 29 Maret 2019 secara otomatis dengan nomor ponsel dan jumlah saldo yang sama. Kemudian pengguna langsung bisa menggunakan saldonya untuk bertransaksi di seluruh merchant LinkAja,” katanya kepada Kontan.co.id.

Sementara Direktur Informasi Teknologi dan Informasi BRI Indra Utoyo bilang, meskipun baru uang eletronik berbasis server yang diakuisisi LinkAja, sejatinya platform QR Code juga sudah tak berfungsi. Sebab sudah tak dapat lagi dilakukan pengisian saldo, sementara saldo tersisa sudah dialihkan ke LinkAja.

“Kami juga sudah menyelesaikan migrasi, My QR juga. Akun saya ini sudah tidak ada, sudah tidak bisa digunakan, harus di LinkAja sekarang. Untuk isi saldo juga sudah tidak bisa,” katanya saat ditemui Kontan.co.id, Selasa, (2/4).

Migrasi uang elektronik berbasis server disebut Indra juga turut menghubungkan merchant milik perseroan ke LinkAja. Termasuk yang dimiliki oleh anggota Himbara lainnya.

Namun, Indra memastikan merchant akan tetap dikelola oleh masing-masing bank. Sebab fungsi acquiring tetap berada di bank, sementara LinkAja sebagai issuer.

“Karena bagi bank ada kepentingan bisnis di merchant. Misalnya soal fee based, dana giro akan tetap berada di bank acquring, sementara LinkAja hanya sebagai issuer,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×