Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) berhasil menerima permintaan berlebih (oversubscribed) sebanyak 4,6 kali dari Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023.
Dari penawaran tersebut, CIMB Niaga Finance mampu mendapatkan permintaan atas sukuk dengan total dana sebesar Rp 4,6 triliun, meskipun kebutuhan atas sukuk hanya sebesar Rp 1 triliun, dengan komposisi terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A dengan nilai sebesar Rp 700 miliar dan Seri B dengan nilai sebesar Rp 300 miliar.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, kelebihan permintaan tersebut menunjukkan sukuk ini merupakan produk investasi yang inovatif di mata para investor dan juga menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja CIMB Niaga Finance yang tetap tumbuh positif di tengah masa transisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pada Tahun 2022, Sejumlah Multifinance Catatkan Kenaikan Jumlah Penarikan Kendaraan
“CIMB Niaga Finance mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan keberlanjutan industri otomotif dan pembiayaan nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan (growth engine) perekonomian nasional,” ujar Ristiawan dalam siaran pers, Rabu (1/2).
Ristiawan menuturkan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan Syariah untuk kendaraan. CIMB Niaga Finance akan menyalurkan pembiayaan kendaraan kepada nasabah perusahaan dengan akad murabahah.
Selain itu, lanjut Ristiawan, dana yang terhimpun dari penawaran ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perusahaan pada tahun 2023, melanjutkan tren positif perseroan yang selalu tumbuh positif baik dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama 3 tahun terakhir.
Baca Juga: CNAF Targetkan Pembiayaan Tahun Ini Meningkat 15%-20%
Sekadar informasi, tahun 2022, CIMB Niaga Finance berhasil mencatat perolehan laba sebelum pajak (unaudited) atau profit before tax (PBT) sebesar Rp 420 miliar atau tumbuh 35,86% dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp 309 miliar. Kinerja tersebut didukung oleh kenaikan pembiayaan baru hingga akhir tahun 2022 yang mencapai Rp 7,9 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 38,82% dibanding total pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp 5,7 triliun.
"Dengan pertumbuhan pembiayaan baru tersebut, maka total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp 9,2 triliun atau tumbuh sebesar 31,33% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 7 triliun. Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, di mana pada tahun 2022, Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) perusahaan masing-masing tercatat sebesar 6,68% dan 19,93%," pungkas Ristiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News