Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Untuk memperkecil beredarnya uang palsu menjelang hari raya Idul Fitri, Bank Indonesia (BI) menyarankan agar masyarakat lebih memilih melakukan transaksi melalui electronic money alias e-money.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Johansyah mengklaim, transaksi melalui e-money jauh lebih aman daripada uang tunai. "Sekarang serba canggih. Misalkan kirim uang dengan nominal yang lumayan besar melalui ATM makin gampang," ungkapnya, Selasa (31/7) malam.
Selain melalui ATM, transaksi elektronik ini sudah dapat dilakukan nasabah dengan menggunakan internet banking yang juga lebih praktis. Ini adalah salah satu cara yang dilakukan regulator perbankan guna menekan beredarnya uang palsu yang memang marak terjadi saat bulan puasa dan Lebaran.
BI mengaku telah melakukan sosialisasi ke berbagai daerah mengenai penggunaan e-money tersebut. Menurutnya, sejak melakukan sosialisasi ini, jumlah fraud yang tercatat makin menurun.
"Kalau secara umum yang masih dalam batas normal dilihat yaitu enam lembar hingga sembilan lembar uang palsu per Rp 1 juta. Kalau yang bahaya itu ya uang palsunya sudah 100 lembar per Rp 1 juta," pungkasnya.
Sayang hingga saat ini, BI belum memiliki data mengenai peredaran uang palsu sepanjang bulan puasa kali ini. Namun BI mengindikasikan peredarannya cenderung normal dan belum terjadi peningkatan yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News