Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi perusahaan modal ventura untuk membiayai startup dalam negeri tampaknya masih belum berhenti. Beberapa modal ventura bahkan masih terus memantau kinerja serta aksi-aksi dari startup saat ini.
Yang terbaru, ada BRI Ventures yang menjadi salah satu investor strategis Grab. Meski tak disebutkan berapa besaran dana yang disalurkan, perusahaan modal ventura milik BRI ini memiliki tujuan untuk mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi digital Indonesia melalui pemberdayaan ekosistem startup.
Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait mengatakan, saat ini perusahaan modal ventura terus memantau kekuatan ekosistem di startup. Namun hingga saat ini, ia bilang perusahaan-perusahaan ini masih terus melakukan pitching dan finalisasi untuk memberikan pendanaan pada startup.
“Saat ini, kita sambil menunggu start up yg akan IPO,” ujar Jefri kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Jefri mengatakan modal ventura ini masih akan terus membiayai startup tahun ini. Ia juga menyebutkan ada beberapa sektor startup yang mungkin masih memiliki daya tarik investor mulai dari sektor kesehatan, logistik, agritech, dan energi terbarukan.
“Namun, semua kembali ke apetite para investor,” tambah Jefri.
Baca Juga: Dorong pertumbuhan ekonomi digital, kolaborasi perbankan dan fintech perlu dipercepat
Salah satu perusahaan modal ventura yang tampaknya akan belum berhenti investasi di startup tahun ini ialah Mandiri Capital. Anak usaha Bank Mandiri ini telah melakukan investasi baru pada e-commerce BukaLapak pada kuartal I kemarin dengan jumlah dana yang tidak disebutkan.
“Budget kami di kisaran Rp 50 miliar untuk investasi baru,” ujar Chief Executive Officer Mandiri Capital Eddi Danusaputro.
Pada kuartal II-2021, Mandiri Capital memang belum melakukan investasi baru lagi. Hanya saja, perusahaan masih akan melakukan negosiasi dengan beberapa startup untuk memanfaatkan budget yang ada dalam bentuk investasi baru.
Eddi menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan beberapa perusahaan startup. Namun, ia masih merahasiakan nama-nama dari startup yang saat ini sedang melakukan negosiasi dengan pihaknya.
“Sedang finalisasi untuk startup di sektor insurtech, payments dan logistics. Karena ada kenaikan demand untuk sektor-sektor ini yang pengaruh dari pandemi juga,” tambah Eddi.
Sama halnya dengan Mandiri Capital, perusahaan modal ventura milik bank OCBC NISP yaitu OCBC NISP Ventures (ONV) juga mengaku masih akan terus melakukan pendanaan pada perusahaan startup di tahun ini. Hingga sekarang, ONV sendiri telah memiliki portofolio di 8 perusahaan startup.
“Setelah di kuartal-I 2021 memberikan pendanaan kepada Gajigesa, di kuartal II 2021 ini ONV masih dalam proses finalisasi untuk melakukan investasi di bidang proptech,” ujar Managing Direktur PT OCBC NISP Ventura Darryl Ratulangi.
Darryl juga bilang sejatinya ONV terus memperkuat komitmennya untuk berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan UMKM dan investasi di perusahaan startup. Tidak hanya pendanaan, ONV juga memberikan program inkubasi dan kemitraan.
“Ini untuk menggabungkan kelincahan dari perusahaan startup dengan network perbankan yang luas,” pungkas Darryl.
Selanjutnya: MDI Ventures, Anak Usaha TLKM Kembali Menggulirkan Dana Untuk Startup Alodokter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News