Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor menyuntik modal segar ke startup di Indonesia masih besar di tengah pandemi corona. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pendanaan modal ventura hingga Juli 2020 senilai Rp 12,66 triliun. Nilai itu tumbuh 19,21% year on year (yoy) dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 10,62 triliun.
Bila dirinci, penyertaan saham tumbuh 41,53% yoy dari Rp 1,83 triliun menjadi Rp 2,59 triliun hingga tujuh bulan pertama 2020. Adapun obligasi konversi tumbuh 5,69% yoy dari Rp 510 miliar menjadi Rp 5,39 miliar per Juli 2020.
Kinerja modal ventura masih didominasi pembiayaan bagi hasil senilai Rp 9,53 triliun pada Juli 2020. Nilai itu tumbuh 15,24% yoy dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 8,27 triliun.
Salah satu perusahaan modal vebtura yang masih aktif berinvestasi di startup ialah Accelerating Asia. Modal ventura yang berbasis di Singapura ini baru saja menyuntik dana pra-Series A untuk startup Indonesia yakni KaryaKarsa dan MyBrand.
Baca Juga: Dorong penyaluran kredit saat pandemi, perbankan gandeng fintech
Kedua startup itu masuk kedalam program akselerator akselerator modal ventura itu. Pada tahap awal, kedua startup itu mendapatkan masing-masing pendanaan senilai S$ 50.000. Bila mampu memiliki kinerja baik, maka Accelerating Asia bakal menambah suntikan dana hingga S$ 150.000.
“Kami memperkuat kembali kehadiran kami di Indonesia lewat upaya-upaya rekrutmen kami, talenta dari startup-startup kami ditempatkan dengan baik untuk memberikan keuntungan kepada para investor. Kami yakin mereka bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih besar di dunia pasca COVID-19 ini,” kata Co-Founder Accelerating Asia, Craig Dixon.
Menurutnya, ekosistem Asia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang bertahap dari pandemi dengan tingkat investasi yang meningkat di sektor-sektor seperti agritech, e-commerce, fintech dan kesehatan, menciptakan tingkat optimisme menuju Q3 2020.
Asal tahu saja, KaryaKarsa yang memiliki lebih dari 7.000 kreator konten di platform mereka dengan tingkat pemasukan lebih dari US$ 200.000 dari para kreator sejak Oktober 2019.
Sedangkan MyBrand adalah marketplace sosial khusus makanan yang menyediakan platform berbasis aplikasi yang terintegrasi untuk bisnis kuliner rumahan dan brand cloud kitchen untuk menjangkau massa yang lebih luas.
Baca Juga: Dongkrak UMKM untuk naik kelas, Jabar Ventura gandeng Kaya.id