Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skema pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Nantinya, Kopdes Merah Putih akan beroperasi di daerah-daerah dan disebutkan juga bahwa salah satu sumber pendanaan untuk Kopdes Merah Putih akan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Mengenai hal itu, fintech peer to peer (P2P) lending Modalku melihat inisiatif pemerintah dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi.
Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto menyampaikan bahwa Modalku percaya setiap inisiatif yang memperkuat ekosistem pendanaan di Indonesia, termasuk Koperasi Desa Merah Putih, akan memberikan dampak positif.
Arthur bahkan beranggapan hadirnya Koperasi Desa Merah Putih nantinya bukan menjadi ancaman bagi fintech lending.
Baca Juga: AFPI: Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih Bukan Jadi Ancaman bagi Fintech Lending
"Sebagai platform fintech lending yang berfokus menyediakan pembiayaan produktif untuk UMKM, kami melihat bahwa rencana tersebut bukan ancaman, melainkan saling melengkapi untuk untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia," ucapnya kepada Kontan, Kamis (21/3).
Lebih lanjut, Arthur menyampaikan saat ini, belum ada pernyataan resmi terkait program Koperasi Desa Merah Putih menjadi prioritas penyaluran pendanaan perbankan. Namun, dia memahami bahwa program pemerintah tersebut memerlukan alokasi likuiditas yang besar, sehingga berpotensi memengaruhi prioritas pendanaan bank.
"Meskipun demikian, kami percaya bahwa perbankan memiliki kemampuan untuk mengelola likuiditas dengan bijak dan tetap mendukung sektor-sektor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, termasuk fintech lending," tuturnya.
Dalam hal meraih pendanaan, Arthur menerangkan pihaknya saat ini bekerja sama dengan berbagai institusi keuangan untuk mendukung penyaluran pembiayaan kepada UMKM. Dia mengatakan Grup Modalku akan terus memperkuat kemitraan dengan berbagai institusi keuangan, serta meningkatkan transparansi dan manajemen risiko.
Adapun strategi diversifikasi sumber pendanaan tersebut memungkinkan Modalku untuk tetap tumbuh dan berkembang ke depannya, sekaligus sebagai solusi meraih pendanaan di tengah ketatnya likuiditas perbankan.
Sebagai informasi, hingga Desember 2024, outstanding pendanaan sektor perbankan ke fintech lending mendominasi hingga 59,87% atau senilai Rp 46,07 triliun. Secara tahunan, kenaikannya cukup tinggi mencapai 51,79%.
Baca Juga: Penugasan Pembiayaan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, Ini Kata Bank Mandiri dan BTN
Selanjutnya: Promo Superindo Hari Ini 21-24 Maret 2025, Blueberry-Biskuit Kaleng Diskon 50%
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 21-24 Maret 2025, Blueberry-Biskuit Kaleng Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News