kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

AFPI: Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih Bukan Jadi Ancaman bagi Fintech Lending


Jumat, 21 Maret 2025 / 06:55 WIB
AFPI: Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih Bukan Jadi Ancaman bagi Fintech Lending
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar saat journalist workshop di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (22/1/2025).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skema pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).

Nantinya, Kopdes Merah Putih akan beroperasi di daerah-daerah dan disebutkan juga bahwa salah satu sumber pendanaan untuk Kopdes Merah Putih akan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Mengenai rencana pembentukan Kopdes Merah Putih, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tidak melihat hadirnya Kopdes Merah Putih sebagai ancaman bagi fintech peer to peer (P2P) lending dalam menyalurkan pembiayaan ke daerah-daerah.

Baca Juga: Penugasan Pembiayaan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, Ini Kata Bank Mandiri dan BTN

Ketua Umum AFPI Entjik Djafar justru beranggapan dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih justru akan berdampak positif bagi fintech lending.

"Tentu menjadi peluang bagi industri fintech lending untuk kolaborasi menembus akar rumput pasar ultra mikro maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3).

Meskipun demikian, Entjik menilai adanya Koperasi Desa Merah Putih juga bisa menjadi tantangan bagi fintech lending dalam meraih pendanaan dari bank.

Dia bilang, Koperasi Desa Merah Putih yang salah satunya mengandalkan sumber pendanaan dari Himbara berpotensi membuat fintech lending sulit meraih pendanaan dari bank.

"Namun, semua akan tergantung dari situasi dan kondisi ekonomi ke depannya," ucapnya.

Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih dan Ekonomi Nasional

Meski ada potensi sulitnya meraih pendanaan dari bank ke depannya, Entjik optimistis bank masih akan melirik fintech lending untuk menyalurkan pendanaan. 

"Pastinya, mereka (bank) punya kriteria tersendiri dalam melakukan analisis kelayakan perusahaan fintech lending yang akan menjadi partner channeling," katanya.

Selain itu, di tengah likuiditas bank yang ketat, Entjik mengatakan fintech lending bisa mengambil alternatif untuk memanfaatkan pendanaan dari profesional lender yang jumlahnya cukup signifikan saat ini.

Sebagai informasi, hingga Desember 2024, outstanding pendanaan fintech lending dari sektor perbankan mendominasi hingga 59,87% atau senilai Rp 46,07 triliun.

Secara tahunan, kenaikannya cukup tinggi mencapai 51,79%.

Selanjutnya: Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Jumat (21/3)

Menarik Dibaca: 5 Kado Lebaran Anti Mainstream yang Bermanfaat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×