Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skema pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).
Nantinya, Kopdes Merah Putih akan beroperasi di daerah-daerah dan disebutkan juga bahwa salah satu sumber pendanaan untuk Kopdes Merah Putih akan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Mengenai rencana pembentukan Kopdes Merah Putih, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tidak melihat hadirnya Kopdes Merah Putih sebagai ancaman bagi fintech peer to peer (P2P) lending dalam menyalurkan pembiayaan ke daerah-daerah.
Baca Juga: Penugasan Pembiayaan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih, Ini Kata Bank Mandiri dan BTN
Ketua Umum AFPI Entjik Djafar justru beranggapan dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih justru akan berdampak positif bagi fintech lending.
"Tentu menjadi peluang bagi industri fintech lending untuk kolaborasi menembus akar rumput pasar ultra mikro maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3).
Meskipun demikian, Entjik menilai adanya Koperasi Desa Merah Putih juga bisa menjadi tantangan bagi fintech lending dalam meraih pendanaan dari bank.
Dia bilang, Koperasi Desa Merah Putih yang salah satunya mengandalkan sumber pendanaan dari Himbara berpotensi membuat fintech lending sulit meraih pendanaan dari bank.
"Namun, semua akan tergantung dari situasi dan kondisi ekonomi ke depannya," ucapnya.
Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih dan Ekonomi Nasional
Meski ada potensi sulitnya meraih pendanaan dari bank ke depannya, Entjik optimistis bank masih akan melirik fintech lending untuk menyalurkan pendanaan.
"Pastinya, mereka (bank) punya kriteria tersendiri dalam melakukan analisis kelayakan perusahaan fintech lending yang akan menjadi partner channeling," katanya.
Selain itu, di tengah likuiditas bank yang ketat, Entjik mengatakan fintech lending bisa mengambil alternatif untuk memanfaatkan pendanaan dari profesional lender yang jumlahnya cukup signifikan saat ini.
Sebagai informasi, hingga Desember 2024, outstanding pendanaan fintech lending dari sektor perbankan mendominasi hingga 59,87% atau senilai Rp 46,07 triliun.
Secara tahunan, kenaikannya cukup tinggi mencapai 51,79%.
Selanjutnya: Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Jumat (21/3)
Menarik Dibaca: 5 Kado Lebaran Anti Mainstream yang Bermanfaat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News