Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform pendanaan digital untuk UMKM Modalku menyampaikan bahwa pihaknya menyadari bahwa saat ini banyak UMKM di Indonesia yang mengandalkan TikTok Shop untuk mempromosikan sekaligus menjual produk mereka.
Sehingga dengan resmi ditutupnya TikTok Shop per Rabu (4/10) kemarin, Modalku melihat akan timbul tantangan bagi UMKM dan berdampak pada volume penjualan.
Kendati demikian, Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengamati dan mengintegrasikannya ke dalam model seleksi kelayakan calon penerima dana.
“Sehingga kami dapat mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul,” ujar Arthur pada Kontan, Kamis (5/10).
Baca Juga: OJK Masih Kaji Pencabutan Moratorium Izin Fintech Lending
Arthur juga menyebutkan bahwa perusahaannya akan tetap konsisten berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan pembiayaan di seluruh Indonesia, serta sejalan dengan strategi perusahaan untuk bisa lebih fokus menjawab dan mengatasi tiga tantangan yang dialami oleh UMKM.
“Seperti dengan menyediakan akses pendanaan, menghadirkan fasilitas transaksi, serta membantu mengelola arus transaksi UMKM,” papar Arthur.
Selain itu, Arthur juga menyebutkan bahwa Modalku akan melanjutkan komitmen untuk memperkuat bisnis dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan serta mengakselerasi akses pendanaan bagi UMKM yang masih underserved.
Hingga saat ini, Group Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 52 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data di laman resmi Modalku, total akumulasi pendanaan sepanjang tahun berjalan atau sampai dengan 30 September 2023 Modalku Indonesia mencapai Rp 619,33 miliar, dengan jumlah akumulasi penerima dana sepanjang tahun berjalan sebanyak 1.838 (18 institusi dan 1.820 individual).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News