Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis penyaluran pinjaman PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku yang tumbuh tujuh kali lipat sejak awal tahun, tak membuat angka kredit macet atau non-performing loan (NPL) membengkak.
Buktinya, hingga akhir kuartal tiga tahun ini, Modalku mampu menjaga NPL di kisaran 0,2%. Meski memang ada kenaikan tipis dari posisi awal tahun ini sebesar 0%.
Menurut Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya, level NPL Modalku masih relatif stabil dan belum ada lonjakan yang signifikan. Ia optimistis, menuju akhir tahun yang hanya dua bulan lagi mampu menjaga angka kredit macet di level 0,2%.
"Kami prediksi akhir tahun tidak ada kenaikan masih di level saat ini," ungkap Reynold kepada Kontan.co.id, Senin (23/10).
Untuk itu, Modalku harus pintar-pintar mengatur strategi agar angka NPL tidak melonjak signifikan. Seperti misalnya, pemilihan segmen yang tepat. Kini, Modalku hanya terfokuskan pada segmen nasabah unbankable.
Lalu, tentunya langkah reminder untuk mengingatkan nasabah yang menunggak melalui pengingat otomatis sampai pada akhirnya bisa dikunjungi.
"Saat ini masih normal-normal saja, ke depan kami rasa NPL tidak akan naik signifikan karena fokus kami pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM)," tambah Reynold
Tapi Reynold tak memungkiri, jangka panjang ke depan Modalku mamprediksi angka NPL masih di bawah kisaran 2% sampai 3%.
Lalu, ada juga sistem restructure loan (restrukturasi pinjaman) di mana strategi ini juga akan diterapkan untuk solusi yang nantinya sama-sama saling menguntungkan.
Memasuki akhir Oktober 2017, Modalku telah mengantongi penyaluran pinjaman sebanyak Rp 360 miliar. Angka ini terus bertumbuh lebih dari tujuh kali lipat dari periode awal tahun ini.
"Kami masih optimis target tahun ini sebesar Rp 500 miliar bisa tercapai," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News