Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Modalku telah berhasil menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp 15,4 triliun untuk UMKM di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Jumlah tersebut dicapai sejak Modalku berdiri hingga semester I-2020 lalu.
Pinjaman itu disalurkan lewat lebih dari 2,4 juta transaksi pinjaman. Jumlah ini tumbuh lebih dari 60% sejak awal tahun 2020.
"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan terutama pada kuartal II, di mana kita semua sama-sama merasakan dampak dari pandemi virus Covid-19, termasuk UMKM. Sampai saat ini, fokus utama Modalku adalah mendukung UMKM yang bisnisnya terkena dampak pandemi tersebut," kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/6).
Baca Juga: Dorong pertumbuhan UMKM, fintech P2P lending gencar salurkan pinjaman dana
Lanjut dia bilang, untuk jumlah penyaluran pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 4,1 triliun. Reynold menyebut, transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen Modalku untuk tetap berkontribusi terhadap perkembangan UMKM.
Ia merinci, peminjam di Modalku didominasi oleh UMKM sektor perdagangan, baik besar maupun eceran. Dengan adanya pandemi ini, langkah restrukturisasi juga perlu dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.
"Sekitar 2% peminjam aktif Modalku telah mengajukan restrukturisasi dan dalam proses oleh tim Modalku. Sebagian besar, kebutuhan restrukturisasi diajukan oleh peminjam karena adanya penurunan omset akibat pandemi, penundaan pembayaran dari payor/bouwheer (pemberi kerja untuk UMKM) khusus untuk pinjaman Invoice Financing, dan beberapa disebabkan adanya kesulitan dalam pembelian barang modal karena keterbatasan logistik, sehingga usaha terhambat," papar Reynold.
Para peminjam di Modalku pun sangat kooperatif ketika melakukan proses pengembalian pinjaman, sehingga sampai saat ini Modalku di Indonesia masih bisa menjaga tingkat default di bawah 1%. Hal ini tetap perlu dilakukan oleh Modalku sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemberi pinjaman.
Sampai saat ini, lebih dari 100.000 pemberi pinjaman telah berkontribusi menyalurkan dananya kepada UMKM melalui Modalku. Selama masa pandemi, Reynold menyatakan Modalku terus melakukan edukasi terhadap publik mengenai pentingnya memiliki alternatif investasi, salah satunya melalui Modalku.
Selain itu, para pemberi pinjaman bisa turut berkontribusi untuk mendukung bisnis UMKM Indonesia di tengah pandemi ini agar terus beroperasi. Menyambut fase normal baru, beberapa bisnis sudah mulai kembali beroperasi sehingga harapannya omset bisnis juga berangsur membaik.
"Kami akan terus memantau perkembangan fase normal baru karena proses pemulihan ekonomi terutama bisnis UMKM ini bukan hal yang mudah. Dengan asas responsible lending, kami akan terus menjalankan langkah seleksi yang komprehensif, program restrukturisasi, serta mendukung sektor kesehatan yang saat ini sedang dibutuhkan dengan berbagai kerjasama baru dalam beberapa waktu kedepan," pungkas Reynold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News