Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan terus meningkatkan kapasitas teknologi dan digitalisasi dalam proses bisnis. Hal ini seiring semakin perubahan perilaku masyarakat yang semakin serba digital.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) telah menganggarkan belanja IT senilai Rp 40 miliar ditambah Rp 10 miliar untuk digitalisasi. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan dana itu seiring dengan upaya perusahaan mengembangkan kanal digital secara bertahap.
Ia mengakui, penyaluran pembiayaan secara konvensional tetap ada. Lantaran sebanyak 80% masyarakat masih nyaman dengan transaksi konvensional. Sedangkan 20% mulai menggunakan kanal digital.
Baca Juga: Optimistis, Modalku proyeksi pertumbuhan bisnis pinjaman naik dua kali lipat di 2021
“Untuk beberapa tahun ke depan akan terus terjadi perubahan perilaku konsumen. Kanal digital disiapkan dan cocok untuk 5 tahun ke depan. Kelebihan penjualan secara digital proses lebih cepat dan mudah. Akses konsumen lebih praktis terkait waktu dan tempat,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id pada Rabu (6/1).
Kendati demikian, Ia menyatakan terdapat kekurangan dalam penyaluran pembiayaan secara digital. Sebab, belum semua data keuangan terintegrasi saat ini di Indonesia. Sebab data yang terintegrasi dapat membuat verifikasi lebih akurat.
“Saat ini kontribusi kanal digital masih kecil, di bawah 8%. Lebih banyak untuk pembiayaan kendaraan pribadi dan multiguna. Dalam 5 tahun ke depan, saya prediksi kanal digital bisa berkontribusi 30% hingga 35% dari total pembiayaan,” papar Harjanto.
Baca Juga: OJK siapkan aturan pengelompokan baru, apa dampaknya bagi perbankan?
Ia menyatakan sepanjang 2020, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencapai Rp 16,7 triliun. Hal ini ditopang oleh sektor perdagangan, ritel, BUMN, PNS, pertambahan nikel dan emas, serta sawit dan logistik.
“Target pembiayaan MTF di 2021 mencapai Rp 20 triliun. Segmennya masih mirip dengan 2020,” pungkasnya.
Selanjutnya: Piutang pembiayaan multifinance tertekan jadi Rp 375,91 triliun di November 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News