Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Mandiri Tunas Finance berencana memperbesar porsi pembiayaan mobil barunya di tahun Kambing Kayu ini. Per Maret 2015, dari pembiayaan baru (booking) sebanyak Rp 3,68 triliun, sekitar 96% masih mengalir ke mobil baru. Sedangkan sisanya 3% tersalurkan ke mobil bekas dan sekitar 1% ke sepeda motor. Nantinya, di akhir tahun, multifinance Bank Mandiri ini akan menggemukkan penyaluran kredit new car-nya menjadi 98%.
"Kami memang sengaja mengerem pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor. MTF mau fokus di mobil baru, mau lebih tinggi lagi sampai 98%," ujar Direktur Utama MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo, Selasa (28/4). Sehingga, di akhir tahun nanti, porsi pembiayaan mobil bekas akan mengecil hingga 1%. Begitu pula dengan penyaluran kredit sepeda motor yang akan dipersempit hingga 0,5%. Sisanya, sekitar 0,5% berasal dari pembiayaan alat berat.
Selama ini, MTF memang membiayai alat berat. Tetapi, perusahaan sangat selektif dalam menyetujui permintaan kredit lini tersebut. "Saat ini volume kecil sekali. Kami belum masuk secara terbuka untuk alat berat. Hanya untuk konsumen yang punya histori kredit bagus," tutur Harjanto Tjitohardjojo, Direktur MTF dalam kesempatan yang sama.
Rencana pergeseran komposisi tersebut juga disebabkan oleh anak usaha Bank Mandiri lainnya, yaitu Mandiri Utama Finance yang diproyeksikan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2015. Rencananya, multifinance tersebut akan fokus di lini pembiayaan sepeda motor dan mobil bekas. Ignatius menyambut baik kehadiran sister company tersebut karena ia berharap, multifinance baru ini dapat menggarap ceruk yang selama ini terabaikan oleh MTF.
"Dampaknya bagus sekali karena MTF tidak pernah sentuh pasar motor di Indonesia, kecuali Lampung, kami punya tiga kantor cabang di sana. Mandiri Utama Finance bisa ambil pasar yang tidak diambil. Jadi kami fokus di new car," tutur Ignatius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News