Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MUFG Bank, Ltd menyepakati Sustainability-Linked Loan (SLL) senilai US$ 404 juta untuk pengembangan dua pusat data (data center) di Jakarta, Indonesia. Data center ini sedang dikembangkan oleh PT Graha Teknologi Nusantara, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh EdgeConneX.
MUFG merupakan salah satu dari empat Mandated Lead Arrangers (MLAs), yang bertindak sebagai Account Bank, Facility Agent, Security Agent, dan Hedging Bank untuk transaksi ini.
Peran utama yang dilakukan oleh MUFG dalam transaksi ini menegaskan peran posisi MUFG sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan proyek dan kemampuannya pada sektor infrastruktur digital. Transaksi ini merupakan yang kedua kalinya bagi MUFG dalam hal proyek pembiayaan greenfield data center di APAC pada tahun ini.
Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Perubahan Biaya Transaksi atau Biaya Transfer Danamon
Pembiayaan tersebut merupakan pemberian fasilitas SLL pertama bagi data center di Indonesia, menjadikannya tonggak penting terkait pembiayaan berkelanjutan (sustainability) di Indonesia.
Kerangka kerja dari Sustainability Key Performance Indicators (KPI) juga telah dikembangkan untuk mematuhi prinsip SLL yang diterbitkan oleh Loan Market Association (LMA). KPI yang diadopsi juga telah selaras dengan strategi dan komitmen sustainability EdgeConneX.
Tingginya konsumsi energi dari data center, membuat perusahaan berfokus pada efisiensi konsumsi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan. Proyek ini juga memasukkan Lost Time Injury Rate sebagai KPI untuk mendukung standar keselamatan kerja yang lebih tinggi, di mana sangat relevan di negara-negara berkembang.
Baca Juga: TP ICAP, Fidelity dan Unit Standard Chartered Kongsi di Platform Perdagangan Kripto
Head of Project Finance for Asia di MUFG Shiv Sivarajah menyampaikan, MUFG merasa terhormat dapat bermitra dengan EdgeConneX dalam proyek data center Indonesia perdana mereka. Digitalisasi merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan data center adalah salah satu infrastruktur penting yang mendukung tren ini.
"MUFG merasa bangga bisa turut berperan dalam perjalanan digitalisasi khususnya di Indonesia dan lebih luas lagi di seluruh Asia. Kesepakatan ini merupakan bukti kemampuan MUFG dalam memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk klien yang bergerak dalam bidang infrastruktur digital, termasuk dalam hal menyelaraskan sustainability goals yang relevan dan ambisius,” kata Sivarajah dalam siaran pers, Kamis (14/9/2023).
Sejalan dengan misi keberlanjutannya, MUFG telah secara terbuka berkomitmen untuk menginvestasikan total kumulatif JPY 35 triliun ke dalam pembiayaan terkait sustainability secara global pada tahun 2030. Lebih dari 70% dari target ini atau JPY 24,6 triliun telah tercapai sepanjang periode 2019 hingga 2022.
MUFG juga mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emision) dalam portofolio keuangannya pada tahun 2050 dan operasionalnya sendiri pada tahun 2030.
Baca Juga: Medan Pertarungan Gojek dan Grab Memanas di Layanan Fintech
Selain itu, MUFG memimpin jalur kerja pembiayaan dan terlibat dalam Net Zero Banking Alliance (NZBA), yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggalang lembaga keuangan global dalam mendukung emisi karbon nol bersih.
MUFG turut menerbitkan transition whitepaper yang membagikan strategi iklim Jepang, bagaimana MUFG dapat berfungsi sebagai blueprint bagi carbon neutrality ambitions di Asia Tenggara, dan memajukan transisi nol bersih secara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News