Reporter: Maggie Quesada Sukiwan, Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Para pebisnis multifinance menilai, pasar pembiayaan otomotif tahun bakal diselimuti tantangan yang lebih ketat. Namun, pengusaha multifinance tetap mengagendakan ekspansi.
Melalui ekspansi penambahan jaringan, perusahaan pembiayaan merasa perlu untuk menjemput bola ke pasar-pasar yang belum maksimal. Dengan ekspansi, multifinance ingin meningkatkan penetrasi pasar.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance, Harjanto Tjitohar djojo mengatakan, pihaknya akan menambah cabang reguler, cabang satelit dan cabang baru untuk melayani pasar fleet (borongan). Ia bilang, setidaknya pembukaan enam cabang baru masuk dalam agenda.
Beberapa wilayah baik di dalam maupun luar Pulau Jawa menjadi incaran. "Fokusnya kami kuatkan daerah-daerah yang belum kami optimalkan," kata Harjanto.
Sedangkan pembukaan cabang satelit menjadi hal yang baru bagi MTF. Idenya adalah memanfaatkan jaringan Grup Mandiri. Tahap awal, MTF akan menempatkan perwakilan di 50 jaringan kantor cabang milik Bank Mandiri.
Bila cabang reguler bisa menyalurkan pembiayaan sampai Rp 4 miliar per bulan, cabang satelit hanya separuhnya. "Potensi pasar yang diincar sekitar Rp 2 miliar tiap bulan," ujar dia.
Anggaran
Untuk cabang fleet, MTF berencana membuka dua unit tahun di Jawa dan Sumatra. Untuk kebutuhan dananya, MTF menganggarkan investasi sekitar Rp 500 juta untuk tiap cabang reguler dan fleet. Sedangkan untuk cabang satelit modalnya tidak besar karena menumpang di tempat milik induk usaha.
MTF berharap penyaluran pembiayaan tahun depan tumbuh 20%. Sementara sampai tutup tahun 2014, target kredit baru berada di angka lebih dari Rp 15 triliun.
Tak mau kalah, Astra Credit Company (ACC) menargetkan setidaknya enam cabang baru tahun depan. Perusahaan pembiayaan ini mengejar pasar otomotif yang bisa tumbuh di beberapa kawasan.
CEO ACC, Jodjana Jody mengatakan, pasar otomotif di beberapa wilayah masih berpotensi tumbuh besar meski secara nasional cenderung stagnan. "Di antaranya pasar di Sumatra dan Kalimantan," kata Jody.
Selain itu, penambahan cabang pun bisa dilakukan dengan skema pemekaran. Yakni, beberapa cabang yang nilai pembiayaan besar akan dipecah menjadi dua. Selain untuk mengejar ceruk yang masih ada, langkah tersebut pun bisa menjaga kualitas cabang
BFI Finance berniat ekspansi lebih gencar. Perusahaan ini berencana menambah 20 cabang. Direktur BFI Finance Sudjono mengatakan, setengah dari total kantor cabang ini berlokasi di Pulau Jawa. "Sekarang ada 50 calon lokasi, nanti kami pilih 20. Masih mempertimbangkan kondisi ekonomi opsi lokasinya," kata Sudjono.
BFI Finance menganggarkan dana Rp 500 juta untuk membangun cabang di Pulau Jawa. Untuk lokasi misalnya di Indonesia Timur, Sudjono memperkirakan, kebutuhan dana bisa Rp 800 juta. Saat ini, BFI memiliki 243 kantor cabang, yang sekitar setengahnya berada di Pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News