kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Multifinance lanjutkan tren negatif pada pembiayaan UKM hingga kuartal III 2019


Senin, 21 Oktober 2019 / 22:40 WIB
Multifinance lanjutkan tren negatif pada pembiayaan UKM hingga kuartal III 2019


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Multifinance terus melanjutkan tren negatifnya pada sektor pembiayaan UKM. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2019, piutang pembiayaan UKM tercatat sebesar Rp 72,72 triliun atau mengalami penurunan sebesar 4,85% dari periode sama tahun yakni Rp 76,42 triliun.

Tren negatif ini tercatat sejak awal tahun hingga kuartal III 2019. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, penurunan ini terjadi karena tren daya beli masyarakat yang sedang menurun beberapa bulan terakhir ini.

Baca Juga: Penyaluran kredit lesu, bankir kerja keras untuk memenuhi target

"Daya beli masyarakat sedang menurun sedangkan para pengusaha tidak ingin menambah modal kerjanya karena mereka anggap sudah cukup," kata Suwandi kepada Kontan.co.id

Sementara Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menyatakan penurunan ini disebabkan para pemain telah selektif dalam pembiayaan sektor UKM.

"Kemungkinan besar perusahaan pembiayaan mulai selektif karena sudah punya profil debitur yang tercatat dalam SLIK OJK," kata Bambang W. Budiawan kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).

Menurut Bambang, beberapa bulan terakhir ini juga sektor ini mengalami penurunan pembiayaan diakibatkan oleh sejumlah pemain yang mengalami penurunan dalam penyaluran pembiayaan terhadap sektor UKM, dan adanya 6 perusahaan pembiayaan yang sudah di cabut izin usahanya.

Baca Juga: Laju penyaluran kredit kian melambat, bankir mulai pesimistis

Salah satu pemain yang masih konsisten catatkan pertumbuhan pembiayaan sektor UKM yakni PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Per September 2019, MTF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,7 triliun atau 13% dari Portfolio MTF yakni Rp 20,7 triliun. 

Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, angka ini tumbuh dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp 1,67 triliun atau 8% dari Portfolio MTF pada September 2018 yakni Rp 20 triliun.

"Kita targetkan minimal 10% pembiayaan UKM tahun ini dari portofolio kami. Pertumbuhan pembiayaan di multiguna dan fintech. Selain itu pertumbuhan commercial car khususnya pick up membantu UKM," kata Harjanto kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).

MTF menargetkan pembiayaan sektor UMKM sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pembiayaan UMKM MTF pada tahun 2018 sebesar Rp 2,4 triliun dan 2017 sebesar Rp 2,19 triliun.

MTF akan menggenjot pembiayaan modal kerja melalui multiguna, dan bekerja sama fintech yang menyasar UMKM.

Baca Juga: Aset bank daerah masih mampu tumbuh dengan pesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×