kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Multifinance mencari mitra perbankan


Selasa, 13 Oktober 2015 / 06:15 WIB
Multifinance mencari mitra perbankan


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan berencana menggandeng mitra strategis. Yang menjadi incaran adalah lembaga keuangan atau bank karena bisa menyokong sumber pendanaan. Multifinance menganggap mengajak kerjasama dengan lembaga keuangan, risiko pendanaan jauh lebih mini ketimbang menggaet pendanaan dari sumber lain.

Setidaknya ada empat perusahaan pembiayaan yang dikabarkan tengah menjaring investor untuk mendukung pendanaan. Diantaranya, PT Bima Multi Finance, PT Bess Finance, PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Andalan Finance Indonesia.

Keempat multifinance tersebut menginginkan investor yang berasal dari lembaga keuangan. Pertimbangan multifinance tersebut, bila bermitra dengan lembaga keuangan, terutama bank, sumber pendanaannya jauh lebih aman.

Tak hanya bisa memperoleh sumber pendanaan lewat jalan joint financing. Pada skema ini, risiko sepenuhnya ditanggung oleh bank. Multifinance pun menilai sumber dana dari bank lebih murah sehingga bunga yang diberikan kepada konsumen jadi lebih miring. Selain itu, multifinance juga bisa memanfaatkan cross selling.

Sebastianus H. Budi, Presiden Direktur Andalan Finance mengatakan, pihaknya memiliki dua opsi untuk mendapatkan dana murah. Yakni, pendanaan dari perbankan dan pasar modal. Andalan Finance saat ini memang memiliki opsi untuk melepas saham ke publik sebanyak 20%.

"Kami terbuka untuk opsi bermitra dengan bank. Lebih aman dengan bank lokal karena sumber pendanaan kami juga semua dari bank lokal. Tidak ada risiko," ujar Sebastianus.

Berbeda dengan pendanaan melalui jalan initial public offering (IPO) yang sangat tergantung pada kondisi pasar saham. Bima Finance juga tengah menjajaki investor baru. Djuanda Setiawan, Direktur Bima Finance mengatakan, pihaknya masih berusaha mendapatkan investor strategis.

"Kami masih pertimbangkan tahun depan atau dua tahun lagi. Tunggu kondisi membaik," kata dia. Selama ini, sumber pendanaan Bima Finance mayoritas masih berasal dari pinjaman perbankan. Hingga Agustus 2015, penyaluran kredit Bima Finance mencapai Rp 900 miliar atau naik 20%.

Adapun target pembiayaan sampai akhir tahun sebesar Rp 1,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×