kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Multifinance mengerem pendanaan dari bank


Senin, 21 Desember 2020 / 18:33 WIB
Multifinance mengerem pendanaan dari bank
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di kantor BCA Finance Jakarta, Kamis (8/10). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/10/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada bisnis tapi juga pendanaan perusahaan pembiayaan. Hal ini terlihat dari penurunan pendanaan dari bank ke multifinance

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Oktober 2020 penyaluran pinjaman bank ke mulitifinance turun 12,38% yoy menjadi Rp 226,51 triliun. Penurunan itu terjadi baik di bank dalam maupun luar negeri. 

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut, penurunan pinjaman bank ke multifinance disebabkan dua faktor. Pertama, pertumbuhan pembiayaan baru belum pulih karena penjualan kendaraan motor masih melambat dan masyarakat menahan konsumsi. 

Baca Juga: Gandeng ESQ, Amitra bantu calon jemaah haji dan umrah

"Mereka cenderung menabung, dan tidak menghambur - hamburkan dananya. Banyak dari mereka yang masih khawatir terhadap dampak Covid-19, maka tetap bekerja dan menyimpan uangnya," kata Suwandi pekan lalu. 

Dengan kondisi itu, diperkirakan persediaan dana multifinance masih tersedia dan mereka menahan diri untuk menarik dana dari bank. Jika memang dibutuhkan, multifinance bisa segera menarik tersebut. 

Sedangkan faktor kedua, perbankan mulai hati - hati mengucurkan dana ke multifinance guna mengantisipasi kenaikan kredit macet (NPL) di masa pandemi. Namun itu semua tergantung kebijakan dari masing - masing perusahaan. 

"Tahun 2020 ini, multifinance fokus pada restrukturisasi agar nasabah bisa bertahan dan membayarkan kewajibannya. Bank berupaya membayar bunga deposito dan tabungan, lalu membayar gaji karyawan. Jadi ada skala prioritas yang dijalankan bank dan multifinance," terang Suwandi. 

Salah satunya, BCA Finance mengerem pendanaan dari bank karena bisnis melambat. Walau begitu, arus kas perusahaan tetap masuk dari angsuran kredit nasabah yang saat ini masih mencukupi.  "Selama pandemi, utilitas pinjaman bank kami sangat rendah bahkan pada beberapa titik kami mempunyai dana lebih," jelas  Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim.

Baca Juga: Pool Advista Finance (POLA) telah bersiap jadi perusahaan syariah sejak Juli

Sampai akhir tahun diperkirakan perusahaan tidak menarik dana dari bank. Jika memungkinkan, BCA Finance berpeluang tarik dana dalam jumlah kecil. Ia berencana, kembali menarik dana bank jika kondisi pasar penjualan mobil membaik dan pembiayaan baru naik. 

Sebaliknya, BFI Finace baru saja menerima fasilitas installment loan sebesar Rp 1 triliun dari Bank BCA pada 14 Desember 2020. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu sampai tiga tahun. Rencananya, dana tersebut digunakan sebagai modal kerja usaha pembiayaan sebagaimana tertuang dalam keterbukaan informasi kepada OJK yang diunggah Selasa (15/12). 

Selanjutnya: P2P lending syariah, Alami, telah salurkan pinjaman Rp 280 miliar per November 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×