kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance sebut alasan tumbuh lampaui asuransi


Jumat, 28 Maret 2014 / 12:20 WIB
Multifinance sebut alasan tumbuh lampaui asuransi
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) boleh unjuk gigi kepada sesama sektor keuangan lainnya, yakni industri asuransi umum. Soalnya, pertumbuhan multifinance diklaim selalu lebih tinggi ketimbang asuransi umum.

Berdasarkan data asosiasi masing-masing industri pembiayaan, multifinance mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan rata-rata mencapai 25%-30% per tahun dalam lima tahun terakhir. Sementara, pertumbuhan asuransi umum rata-rata hanya berkisar 10% - 15%.

“Kenapa? Salah satunya karena, proses persetujuan pembiayaan cepat. Bahkan, ada perusahaan yang menjamin proses persetujuan ini hanya dalam dua jam. Sementara, proses persetujuan di perusahaan asuransi relatif lebih lama, terutama untuk pengajuan klaim,” ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dalam diskusi bertajuk Ekspektasi Bank dan Multifinance terhadap Asuransi, kemarin.

Bahkan, sambung dia, berdasarkan pengalaman pelaku industri multifinance, klaim untuk asuransi alat berat bisa memakan waktu berbulan-bulan. Proses birokrasinya, terutama untuk syarat administrasi itu panjang dan tidak sederhana.

Pelayanan berbelit seperti ini tak jarang membuat konsumen menunda pembayaran angsuran. Alhasil, ini menjadi rangkaian yang kekhawatirannya membuat kredit macet karena aktivitas usaha konsumen juga ikut terganggu.

"Di industri multifinance, proses persetujuan cepat. Makanya, kami bisa tumbuh lebih cepat ketimbang asuransi. Ini karena kami punya statistik dalam faktor persetujuan pembiayaan, seperti area merah, kuning atau hijau untuk domisili calon konsumen. Kami berharap, ke depan asuransi bisa bersaing dalam tingkat pelayanannya,” terang Suwandi.

em>Toh, dia menambahkan, hubungan yang tercipta antara sektor keuangan non bank ini sudah cukup baik. Tercermin dari tercapainya hubungan simbiosis mutualisme, perusahaan asuransi memperoleh nasabah dari multifinance. Sebaliknya, multifinance boleh lega karena barang yang dibiayainya terproteksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×