kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Multifinance tidak agresif salurkan pembiayaan alat berat di tahun ini


Selasa, 16 Maret 2021 / 17:09 WIB
Multifinance tidak agresif salurkan pembiayaan alat berat di tahun ini
ILUSTRASI. Kondisi masih menantang, multifinance tidak agresif menyalurkan pembiayaan alat berat di tahun ini.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pembiayaan alat berat masih cukup menantang tahun ini. Sejumlah multifinance memilih tidak terlalu agresif menyalurkan pembiayaan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

Salah satunya, Mandiri Tunas Finance (MTF) yang masih mempertahankan portofolio alat berat sebesar 10% dari total pembiayaan. Alasannya karena melihat tren penurunan pembiayaan alat berat pada Februari 2021.

"Data Februari 2021 mengalami penurunan karena beberapa pengajuan kredit pelanggan belum dapat dipenuhi akibat restrukturisasi kredit yang belum selesai," kata Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo, Senin (15/3).

Meski demikian, ia berharap, pembiayaan membaik pada April mendatang karena proses restrukturisasi kredit sudah rampung. Memanfaatkan kesempatan itu, MTF telah menyiapkan startegi untuk memperbaiki kinerja pembiayaan di sektor alat berat ini.

Baca Juga: Pembiayaan multifinance melalui platform digital masih minim

"Kami fokus pada pelanggan-pelanggan yang tidak mengajukan restrukturisasi. Bersama dengan Bank Mandiri, kami juga menggarap sektor perkebunan, tambang nikel, minyak, gada, logistik atau distributor," kata Harjanto.

Tidak berbeda jauh, Indomobil Finance juga tidak agresif menyalurkan pembiayaan alat berat. CEO Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, perusahaan akan lebih fokus pada debitur tetap yang mempunyai jejak rekam baik.

"Supaya lebih terukur ekspansi kredit di pembiayaan alat berat sambil menanti pemulihan ekonomi. Kami juga tetap ekspasi yang terukur, mengelola risiko dan hasil," ujarnya.

Meski menghadapi risiko penurunan, BFI Finance tetap optimistis bisnis tumbuh karena didukung  permintaan sektor komoditas, konstruksi hingga pertambangan tahun ini. BFI Finance bahkan menargetkan pembiayaan alat berat naik 20% yoy di 2021.

Untuk mencapai target tersebut, BFI berupaya meningkatkan pertumbuhan bisnis yang sempat tertunda karena pandemi. "Kami juga akan memaksimalkan peluang serta sektor yang belum terlayani dengan maksimal seperti sektor supply chain atau rantai pasok," kata Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi.

Dalam hal ini, pembiayaan alat berat dan mesin menjadi salah satu penyumbang portofolio terbesar BFI Finance setelah mobil bekas. Kehadiran pembiayaan alat berat ini untuk menunjang produktifitas usaha seperti excavator, bulldozer, crane, forklift, berbagai jenis truk, mesin cetak dan lainnya.

Selanjutnya: APPI: Ada peluang perusahaan multifinance gunakan Innovative Credit Scoring (ICS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×