Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan multifinance melakukan beberapa upaya untuk mendorong pembiayaan melalui platform digital. Hanya saja, upaya tersebut dinilai masih minim untuk mendorong kinerja pembiayaan multifinance.
Ambil contoh, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) telah berkolaborasi dengan beberapa platform digital seperti Blibli.com, Mobilkamu.com, dan Carsome. Hanya saja, kontribusi pembiayaan melalui platform-platform digital tersebut masih kecil.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengungkapkan platform digital hanya menjadi sebuah channel tambahan untuk pembiayaan di MTF. Namun, ia mengakui bahwa kontribusi platform digital terhadap pembiayaan di MTF hanya sedikit. “Tahun lalu kurang dari 5%,” jelas Harjanto kepada Kontan.co.id, Senin (15/3).
Baca Juga: 2 Bulan pertama tahun ini, bank BUMN torehkan sejumlah kesepakatan sindikasi
Ia berpendapat bahwa transaksi melalui platform digital belum banyak diminati oleh konsumen. Menurutnya, konsumen masih menyukai proses konvensional untuk melakukan transaksi. “Pola kebiasaan customer masih lebih nyaman beli kendaraan ke dealer baik visit ataupun sales yg menghubungi,” ujar Harjanto.
Minimnya pembiayaan melalui platform digital juga dialami oleh BCA Finance yang telah bekerjasama dengan platform digital seperti Blibli.com dan Garasi.id.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkapkan bahwa platform digital tersebut belum begitu berpengaruh terhadap pembiayaan yang dilakukan oleh BCA Finance. Ia bilang bahwa saat ini pembiayaan melalui platform digital di BCA Finance sangat kecil.
“Kebiasaan orang kita masih harus datang dan melihat kondisi mobilnya serta masih perlu penjelasan dari wiraniaga mengenai fitur-fitur mobilnya,” jelas Roni pada Kontan.co.id.
Roni juga mengungkapkan saat ini target BCA Finance bisa memberikan pembiayaan hingga Rp 30 triliun. Ia bilang hal itu dapat tercapai dengan secara bertahap melonggarkan risk appetite seiring dengan proses restrukturisasi yang berjalan sesuai harapan. “DP dari 30% sekarang sudah kami sesuaikan ke 20%,” ujar Roni.
Baca Juga: BFI Finance (BFIN) bukukan laba bersih Rp 701,59 miliar di 2020
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno melihat bahwa minimnya pembiayaan dari platform digital merupakan hal yang wajar. Ia bilang bahwa penggunaan platform digital masih merupakan hal yang baru bagi perusahaan multifinance.
“Ini bukan suatu hal yang mungkin secara cepat diminati oleh masyarakat kita. Orang pasti berpikir jika mau beli barang seperti mobil dengan harga ratusan juta secara online pasti lebih pilih datang dan lihat langsung barangnya,” ungkap Suwandi
Ia mengungkapkan saat ini digitalisasi dalam perusahaan multifinance yang sudah berjalan ialah terkait proses pengecekan data dan persetujuan kredit. Sedangkan untuk pembiayaan melalui platform digital, Suwandi mengungkapkan hal tersebut masih dalam tahap persiapan dan tidak bisa dalam waktu cepat.
Selanjutnya: Pasar pembiayaan sindikasi sudah mulai ramai pada awal tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News