Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Terkait saham perbankan sendiri, ia menilai investor terlihat berhati-hati masuk ke sektor ini. Hingga akhir tahun 2025, ia menilai sektor perbankan Indonesia diperdagangkan pada rata-rata PBV sebesae 2,5x.
“BBCA terus memimpin dalam valuasi pada 3,8x P/BV, didukung oleh profitabilitasnya yang unggul,” tambahnya.
Tak jauh berbeda, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus juga merekomendasikan BBCA dan BRIS untuk saham perbankan. Dengan tambahan, ia menilai saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga menarik.
“Tahun ini rasanya agak menjadi tahun yang cukup sulit untuk industri perbankan, terutama bank BUMN,” ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Likuiditas Valas Perbankan Makin Parah, Ini Penyebabnya
Untuk BBCA, Nico melihat memang saham perbankan yang satu ini selalu menjadi rekomendasi di sektor ini. Kemampuan BBCA dalam menjaga profitabilitas menjadi alasan utamanya. Ia pun menargetkan BBCA mencapai level Rp 11.200 per saham.
Selanjutnya, ia juga berpandangan bahwa BRIS menarik. Alasannya. bisnis pembiayaan emas milik bank syariah ini mampu tumbuh 52%, treasury tumbuh 47%, dan e-channel tumbuh +34%.
“Di tengah situasi dan kondisi yang ada saat ini, harga emas yang terus mengalami kenaikan juga menjadi magnet bagi masyarakat untuk ikut ambil bagian. Target harganya di Rp 3.480,” jelas Nico.
Terakhir, ada BNGA yang jadi salah satu rekomendasi unggulan dengan target harga Rp 2.110 per saham. Ia melihat BNGA ini selalu melakukan langkah untuk terus berusaha mengembangkan dari sisi teknologi yang dimiliki.
Selanjutnya: Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Restrukturisasi Aset Armada, Simak Rinciannya
Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News