Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim liburan akhir semester, perbankan Tanah Air kompak mencatat kenaikan transaksi valuta asing (valas). Hal ini seiring dengan rencana liburan nasabah yang hendak bertandang ke luar negeri.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya. EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, terjadi peningkatan transaksi valas di BCA pada bulan Juni 2025 ini. Meski tak menyebut jumlah transaksinya, menurutnya hal ini dipengaruhi oleh kenaikan permintaan nasabah untuk keperluan perjalanan internasional maupun transaksi bisnis.
“Selain itu, rata-rata transaksi harian valas juga mengalami peningkatan, seiring dengan bertambahnya aktivitas nasabah yang memanfaatkan layanan valas,” ujar Hera kepada Kontan, Selasa (17/6).
Tingginya permintaan ini kata Hera telah ditunjang dengan likuiditas valas yang memadai. Tercatat, dana pihak ketiga (DPK) valas BCA per Maret 2025 mencapai Rp 77,9 triliun, meningkat 17% secara tahunan (year on year/YoY).
Baca Juga: Penurunan BI Rate Dinilai Akan Memperluas Ruang Likuiditas Valas Perbankan
Dengan kondisi ini, BCA memastikan kebutuhan transaksi valas nasabah dalam berbagai mata uang akan terpenuhi.
“Kami juga berfokus untuk senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah,” tandasnya.
Tak cuma BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mencatat kenaikan transaksi valas bulan ini.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara mengatakan, kenaikan ini ditopang oleh peningkatan konsumsi luar negeri oleh nasabah ritel.
“Memasuki periode libur panjang, aktivitas transaksi valas cenderung meningkat, terutama dari segmen ritel untuk kebutuhan perjalanan dan remitansi,” terang Ossy, sapaan akrabnya.
Untuk mendukung permintaan ini, Bank Mandiri kata Ossy punya simpanan valas yang memadai. Hingga Maret 2025 saja, DPK valas Bank Mandiri tumbuh 10,96% YoY.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan strategi kami dalam mendukung pembiayaan dan kebutuhan likuiditas nasabah yang memiliki eksposur mata uang asing,” kata Ossy.
Baca Juga: Dolar AS Melemah Lagi, Investor Bisa Ambil Untung dari Valas-valas Berikut
Bank Mandiri memastikan, layanan transaksi valas baik fisik maupun digital akan berjalan lancar selama periode libur panjang tersebut.
Sementara dari sisi likuiditas valas, Bank Mandiri kata Ossy akan terus mengelolanya dengan hati-hati, sambil memanfaatkan sumber dana dari pasar antarbank maupun kerja sama global.
Selain itu, Bank Mandiri juga akan terus mendorong pertumbuhan DPK valas melalui penguatan layanan untuk nasabah ritel, misalnya dengan menyediakan fitur pembukaan rekening valas, konversi rupiah, dan produk simpanan valas langsung melalui superapp Livin’ by Mandiri.
Selanjutnya: Investasi Danantara Jadi Game Changer? Ini Dampaknya ke Saham-Saham Incaran
Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News