Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terus menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Beragam dinamika global, seperti tren suku bunga tinggi, ketidakpastian geopolitik, serta tekanan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama, turut memberikan tantangan tersendiri bagi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di tengah kondisi ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan portofolio keuangan pun meningkat. Salah satu langkah yang kini banyak dipertimbangkan adalah menyimpan sebagian aset dalam bentuk valuta asing (valas) sebagai alternatif penyimpanan nilai sekaligus diversifikasi. Menjawab kebutuhan tersebut, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) menyediakan layanan transaksi valas yang terintegrasi dalam aplikasi M2U ID.
Layanan ini memungkinkan nasabah membeli dan menjual mata uang asing secara langsung melalui perangkat digital, tanpa harus datang ke kantor cabang atau money changer. Dengan layanan ini, Maybank Indonesia tak hanya menjawab kebutuhan tersebut, tetapi juga ikut mendorong inklusi keuangan digital di kalangan masyarakat, sejalan dengan strategi M25+ yang digagas oleh Maybank Group, yang fokus pada penyediaan solusi keuangan sesuai kebutuhan nasabah (customer centricity).
Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman mengatakan, kehadiran layanan transaksi valas melalui M2U ID App menjadi salah satu solusi yang Maybank Indonesia tawarkan bagi nasabah dengan mobilitas tinggi. “Layanan ini dapat mendukung kebutuhan akan transaksi mata uang asing secara cepat dan efisien, hanya dalam genggaman,” katanya dalam siaran pers, Jumat (23/5).
Charles melanjutkan, fitur transaksi valas pada M2U ID App memungkinkan transaksi jual beli valas antar rekening pribadi, ke sesama nasabah Maybank Indonesia, hingga transfer ke bank lain. Limit transaksinya mencapai lebih dari US$ 100.000 per bulan (dengan syarat dan ketentuan berlaku), bebas biaya konversi untuk semua transaksi valas, dan didukung dengan kurs kompetitif yang diperbarui secara real-time.
Baca Juga: Ekonom Maybank Prediksi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Melebar pada 2025 & 2026
Untuk transfer ke sesama nasabah Maybank atau jual beli valas, nasabah dapat memanfaatkan fitur ini selama 24 jam, tujuh hari seminggu, tanpa harus menunggu jam operasional bank.
Untuk dapat melakukan transaksi valas di M2U ID App, nasabah cukup membuka Maybank Tabungan Super Valas sesuai dengan mata uang asing yang diinginkan di Kantor Cabang Maybank. Produk tabungan ini mendukung mata uang asing populer: USD, SGD, EUR, AUD, JPY, dan CNY untuk Maybank Tabungan Super Valas konvensional, dan mata uang USD untuk Maybank Tabungan Super Valas iB yang berbasis Syariah.
Adapun, besaran setoran awal untuk pembukaan rekening tabungan valas ini ditentukan berdasarkan jenis mata uang yang dipilih oleh nasabah. Sebagai contoh, US$ 250 untuk Dolar Amerika Serikat, SGD 250 untuk Dolar Singapura, dan JPY 10.000 untuk Yen Jepang. Ketentuan ini memberikan fleksibilitas bagi nasabah dalam memilih mata uang sesuai kebutuhan transaksi internasional maupun tujuan investasi.
Selain itu, nasabah akan memperoleh kartu debit dan fasilitas e-statement yang memudahkan pemantauan transaksi secara transparan dan real-time.
Di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah, transaksi valas dengan Maybank Tabungan Super Valas via M2U ID App dapat menjadi salah satu cara untuk melindungi nilai uang dari depresiasi rupiah. Selain itu, dengan kurs yang kompetitif, layanan ini juga memberi kemudahan bagi mereka yang memiliki kebutuhan pengeluaran dalam mata uang asing, seperti pembayaran biaya pendidikan luar negeri, pembayaran selama liburan ke luar negeri, transfer keluarga, atau pembelian barang/jasa dari luar negeri.
Baca Juga: Maybank Indonesia Beri Fasilitas Kredit Untuk Vinfast Senilai US$ 20 juta
Selanjutnya: Jonathan Christie Ikut, Ini Daftar Pemain Indonesia di Singapore Open 2025
Menarik Dibaca: Hadirkan BNIdirect, BNI Sabet 3 Penghargaan Triple A Awards 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News