kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Musim merger dan akuisisi bank mulai semarak


Sabtu, 04 Juli 2015 / 10:49 WIB
Musim merger dan akuisisi bank mulai semarak


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Paruh kedua tahun ini nampaknya bakal menjadi masa paling sibuk bagi industri perbankan nasional. Sebab, musim merger dan akuisisi perbankan datang.

Rencana merger dan akuisisi terbaru akan dilakukan Bank Windu Kentjana International dan Bank Antardaerah. Bank Windu meneken perjanjian jual beli bersyarat untuk mencaplok 100% saham Bank Antardaerah.

Transaksi berlangsung 1 Juli 2015. Memiliki fokus bisnis yang sama yakni di kredit usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi pertimbangan Bank Windu membeli Bank Antardaerah. "Bank Antardaerah itu bank bagus," ujar Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu kepada KONTAN, Jumat (3/7).

Dia yakin, akuisisi tersebut bisa bisa mendukung perkembangan usaha Bank Windu. Pasca akuisisi, kedua bank itu selanjutnya bakal bergabung alias merger. Bank Windu akan menjadi pihak yang menerima penggabungan (surviving entity). Akuisisi Bank Antardaerah ini sekaligus menjadi jawaban atas rencana ekspansi China Construction Bank Corporation (CCB) di Indonesia.

Sebelumnya, CCB telah memasukan proposal pengambilalihan saham Bank Windu, dengan porsi kepemilikan lebih dari 40%. Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank terbesar kedua di China itu mengaku sedang mencari satu lagi bank untuk diakuisisi, dan kemudian dimerger dengan Bank Windu. Akuisisi Bank Antardaerah besar kemungkinan merupakan bagian dari skema ekspansi CCB di Indonesia.

Proses akuisisi dan merger semakin marak, setelah Bank Metro Express dan Centratama Nasional Bank juga berencana bergabung. Calon pemilik dua bank itu adalah Shinhan Bank. Bank komersial terbesar ketiga di Negeri Gingseng itu tengah memfinalisasi proses akuisisi dan merger Bank Metro Express dan Centratama Nasional Bank.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis bilang, proses akuisisi dua bank lokal oleh Shinhan Bank sudah 90% mendekati tahap final. Dus, kemungkinan, akhir 2015, Shinhan Bank akan dapat mulai mengajukan izin proses merger kedua bank yang telah diakuisisi tersebut. "Mereka sudah menyiapkan time schedule untuk seluruh proses akuisisi dan merger ini," kata Irwan, kemarin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×