kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Musim Pembagian Dividen Tiba, Begini Rekomendasi Sahamnya dari Analis


Senin, 10 Maret 2025 / 20:26 WIB
Musim Pembagian Dividen Tiba, Begini Rekomendasi Sahamnya dari Analis
ILUSTRASI. Karyawan beraktivitas dekat Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Musim Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perbankan segera tiba. Pengumuman pembagian dividen menjadi hal yang paling dinanti para investor sebelum mengambil keputusan investasinya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/08/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perbankan segera tiba. Pengumuman pembagian dividen menjadi hal yang paling dinanti para investor sebelum mengambil keputusan investasinya.

Terdekat, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang bakal mengadakan RUPST 2025 pada 12 Maret 2025 mendatang. Dalam salah satu agendanya, RUPST akan memutuskan penggunaan laba bersih BCA di 2024 yang salah satunya untuk digunakan sebagai dividen tunai.

Ketika dihubungi Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja belum mau mengungkapkan berapa dividen final yang bakal dibagikan oleh bank swasta terbesar tanah air ini.

“Secara official akan diumumkan tanggal 12 Maret besok pada saat RUPS,” ujar Jahja singkat, Senin (10/3).

Terakhir, BCA telah membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 6,16 triliun untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. Jumlahnya meningkat 18% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jumlah Dividen Saham Bank Ini Diprediksi Rp 97 Triliun, Saham Apa yang Layak Beli? Saat public expose pada awal tahun ini, Jahja sempat memberi sinyal bahwa pembagian dividen tahun ini bisa lebih besar dari tahun sebelumnya. Ia pernah berjanji kepada para investor, bahwa dividen yang dibayar BCA absolutnya itu harus lebih tinggi setiap tahun.

Ia bilang janji tersebut tak bisa ditepati ketika pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Di mana, laba bersih BCA kala itu saja juga mengalami koreksi sekitar 5%. Kata itu, di tahun 2024, laba bersih BCA tumbuh 12,7% YoY atau senilai Rp 54,8 triliun.

"Ini akan ditentukan nanti dalam RUPS. Jadi, saya enggak berani menjanjikan apakah ini akan lebih atau kurang," ujarnya kala itu.

Disisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga telah memberikan kisi-kisi dividen dalam bahan mata acara RUPST 2025 yang ditayangkan di situs resminya. Dalam dokumen tersebut, manajemen berencana membagikan rasio dividen minimal 85%.

“Perseroan bermaksud membagikan dividen dengan payout ratio sekurang-kurangnya sebesar 85% (termasuk dividen interim yang telah dibayarkan) dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang baik dan kondisi permodalan yang kuat,” tulis manajemen dalam dokumen tersebut.

Pada 15 Januari 2025 lalu, bank yang akrab dengan wong ciliki ini telah membagikan dividen interim sebesar Rp 135 per saham atau sebesar Rp 20,33 Triliun dan akan diperhitungkan sebagai bagian dari dividen Tahun Buku 2024.

Baca Juga: Potensi Dividen dan Buyback Berpotensi Memoles Kinerja Lesu Emiten Bank Besar

Head of Proprietary Investment Mirae Asset Handiman Soetoyo mengungkapkan pihaknya saat ini  cenderung konservatif dalam melakukan estimasi rasio dividen seperti tahun lalu. Di mana, itu mempertimbangkan hasil kinerja beberapa bank di tahun 2024.

Berdasarkan hitung-hitungannya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan BBRI bakal menjadi yang paling tinggi jika dilihat secara dividen yield. Handyman melihat dua bank ini bisa memberikan dividen yield setidaknya di kisaran 9%.

Sementara itu, ada empat bank yang berpotensi memberikan dividen yield di kisaran 6% hingga 7%. Mereka adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).

Hanya saja, Handiman tidak menyarakan bagi investor untuk menjadi dividend hunter secara jangka pendek. Alasannya, beberapa bank telah rally cukup tinggi seminggu ini dan itu sangat besar risiko terkena dividend trap.

“Bagi investor jangka panjang bisa melakukan akumulasi terutama BNGA, BBRI, BBNI, BMRI, dan NISP,” ujar Handiman.

Baca Juga: Pastikan Pembagian Dividen Tahun Ini, BRI Sebut Nilainya Minimal 80% dari Laba

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila berpandangan rasio dividen akan stabil pada tahun buku 2024. Bahkan, ia melihat ada potensi mengalami penurunan karena terlihat bahwa kondisi pertumbuhan kredit perbankan melemah di akhir tahun 2024.

Tak jauh berbeda dengan Handiman, Indy pun melihat ada beberapa bank yang memang bisa memberikan dividen yield besar sekitar 7%. Bank-bank tersebut adalah, BMRI, BNGA, BBRI, BBNI, dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

“Dividen ini memang menarik untuk para investor karena walaupun mungkin tidak dapat langsung menutup capital loss dari saham namun tetap mendapatkan dividen,” ujar Indy.

Sementara itu, Indy melihat dividen dari BBCA justru secara historis tidak menarik untuk mengejar dividen yang mereka bagikan. Bukan tanpa alasan, dividen yield BCA secara historis berada di kisaran 2%.

“BBCA kurang menarik menurut saya karena yield-nya kecil,” tandasnya.

Selanjutnya: Hoax atau Fakta, Mobil Listrik Aman saat Banjir? Begini Penjelasan Pabrikan

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×