kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Pastikan Pembagian Dividen Tahun Ini, BRI Sebut Nilainya Minimal 80% dari Laba


Rabu, 12 Februari 2025 / 11:45 WIB
Pastikan Pembagian Dividen Tahun Ini, BRI Sebut Nilainya Minimal 80% dari Laba
ILUSTRASI. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memastikan pembagian dividen tahun buku 2024 tidak akan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memastikan pembagian dividen tahun buku 2024 tidak akan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, mengenai besaran dividen final tentunya akan di putuskan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Walau demikian, pihaknya melihat dasarnya bahwa rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI cukup untuk pertumbuhan BRI ke depan sehingga menurutnya pasti BRI akan memberikan dividen yang optimal pada seluruh pemegang sahamnya.

Baca Juga: Sahamnya dalam Tren Penurunan, Bos BRI (BBRI) Ungkap Strateginya

"Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu. Ya dikisaran antara 80% sampai 85% dari laba," ujar Sunarso saat paparan kinerja perseroan, Rabu (12/2).

Sunarso menerangkan, rasio kecukupan modal BRI sekitar 26% pada 2024 lalu, dan secara prudent pihaknya hanya butuh CAR di kisaran 17% saja, kemudian setiap tahunnya BRI hanya butuh mengkonsumsi CAR 2%.

Baca Juga: Penyaluran Kredit BRI Capai Rp 1.354,64 Triliun di Tahun 2024, Didominasi UMKM

"Sehingga, sampai lima tahun ke depan, BRI tidak perlu menambah modal. Artinya, berapa pun labanya, sebenarnya layak untuk dibagi sebagai dividen. Tapi kita harus evaluasi kira-kira untuk cover risiko seperti apa maka kemudian kita juga tidak ugal-ugalan untuk itu," jelas Sunarso.

Maka kata Sunarso, modal tetap di jaga, dan selain menjaga modal yang tinggi pihaknya juga harus mampu me-leverage modal ini untuk menjadi pertumbuhan modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×