Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan rekening simpanan di atas Rp 2 miliar menurun. Merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per November 2017, nilai simpanan rekening di atas Rp 2 miliar turun Rp 14 triliun (0,47%) dari bulan Oktober 2017 yang senilai Rp 3.028 triliun menjadi Rp 3.014 triliun. Hal ini ditengarai lantaran nasabah mencari instrumen investasi yang lebih menguntungkan.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Budi Armanto mengatakan, kemungkinan nasabah mendiversifikasikan simpanan ke instrumen lain di tengah tren penurunan bunga bank. "Jika bunga turun, maka pasar modal cenderung akan naik," jelas Budi, akhir pekan lalu.
Namun ini tak terlalu mempengaruhi likuiditas perbankan. Dia menyatakan likuiditas perbankan masih aman, apalagi kredit masih belum tumbuh maksimal.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melihat melambatnya pertumbuhan rekening simpanan di atas Rp 2 miliar sebagai hal wajar. Sebab, nasabah mencari instrumen investasi lain yang lebih menguntungkan. "Mereka mencari yang yield-nya lebih tinggi dari simpanan seperti reksadana atau saham," ujar Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI, Minggu (7/1).
Berdasarkan laporan keuangan bank per November 2017, dana pihak ketiga (DPK) BNI mencapai Rp 451,57 triliun atau tumbuh 15,91% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 389,57 triliun.
Senada, Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra menuturkan, selain deposito saat ini banyak pilihan investasi lainnya yang memberikan return lebih menarik sehingga kemungkinan banyak nasabah yang memindahkan dananya pada instrumen lain. "Secara umum, pertumbuhan DPK BCA cukup baik sampai November 2017," jelas Jan Hendra, akhir pekan lalu.
Hingga November 2017, DPK BCA tumbuh 11% dari setahun lalu menjadi sekitar Rp 575,05 triliun.
Sedangkan, Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan belum melihat ada kenaikan untuk rekening simpanan di atas Rp 2 miliar. Kata dia, CIMB sendiri sejatinya memiliki program khusus untuk nasabah preferred, meski tak melulu menyasar nasabah dengan penempatan dana yang besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News