Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom menyatakan tren restrukturisasi BNI mengalami penurunan yang signifikan dan akan terus berlanjut. Penurunan restrukturisasi ini terjadi secara linier baik di segmen korporasi maupun UMKM.
“Di sisi lain, kuartal keempat tahun 2021, pertumbuhan kredit menunjukkan tren yang sangat menggembirakan. Hal ini turut menggerakkan ekonomi dan memberi optimisme kepada debitur restrukturisasi untuk kembali optimistis melanjutkan rencana ekspansinya. Loan at risk (LAR) pun juga menunjukkan tren serupa sehingga membuat BNI semakin percaya diri untuk ekspansi lebih berkualitas tahun depan,” jelasnya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR Bank Mandiri Telah Mencapai 96,24% dari Target
Lanjutnya, BNI mencatatkan restrukturisasi Covid-19 turun dari Rp102,39 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 79,38 triliun pada November 2021. Sedangkan LAR BNI tercatat berada pada posisi 25,18%, turun dari posisi puncak restrukturisasi Desember 2020 yang tercatat 28,74%.
“Strategi pengelolaan yang telah dilakukan oleh BNI dalam menjaga kualitas kredit yang direstrukturisasi adalah dengan meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko dan inisiatif: Pertama, Perbaikan end-to-end credit process baik segmen business banking maupun segmen Consumer, meliputi pipeline management, underwriting process dan monitoring,” paparnya.
Lalu, BNI Juga akan Evaluasi dan penyempurnaan proses pengelolaan LaR secara berkala. Juga melakukan monitoring kredit secara disiplin melalui review debitur watchlist atau LAR yang dilakukan secara periodik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News