Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mendukung UMKM di Jawa Tengah, PT Netzme Kreasi Indonesia meluncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta. Sentra ini berfungsi sebagai pusat edukasi dan solusi QRIS bagi pelaku UMKM sekaligus jadi Hub Netzme untuk wilayah Jawa Tengah agar bisa berkolaborasi dengan lebih banyak lagi stakeholders di bidang pengembangan dan pemberdayaan UMKM.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi QRIS per Agustus 2024 naik hingga 217,33% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Adapun jumlah merchant QRIS meningkat menjadi 33,77 juta. Penggunaan QRIS di Jawa Tengah terus meningkat dan memperlihatkan pertumbuhan pesat dalam adopsi QRIS serta menjadi provinsi dengan pengguna QRIS terbanyak ketiga di Indonesia.
Hapsari, Kepala Manajemen Internal Kantor Perwakilan (KpW) BI Kota Solo menilai initiativ Netzme itu mencerminkan sinergi antara Bank Indonesia dan penyelenggara jasa pembayaran untuk mendorong akselerasi digitalisasi. Ia berharapa kolaborasi tersebut dapat meningkatkan literasi keuangan dan inklusi digital di masyarakat, serta memperkuat daya saing UMKM di tingkat nasional dan global.
“Selain itu, Sentra QRIS UMKM ini dapat menjadi inspirasi bagi inovasi dan kolaborasi di sektor ekonomi, serta memperkuat ketahanan ekonomi menghadapi tantangan global di era digital,” kata Hapsari dålam keterangan resmi Netime, Senin (18/11).
Baca Juga: Transaksi MDR QRIS hingga Rp 500 Ribu Bebas Biaya, AstraPay Sebut UMKM Pasti Senang
Seentara itu, Rini Indriyani, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM, Dinas Koperasi, UKM Perindustrian Surakarta mengatakan, kehaidran Netzme tersebut akan meningkatkan transaksi dan keamanan platform digital UMKM. Menurutnya, pelaku UMKM dapat memahami pentingnya digital payment dalam mempermudah transaksi bagi UMKM dan mendorong mereka untuk beradaptasi dengan dunia digital.
Rini menyebut, jumlah UMKM di Solo pada tahun 2023 mencapai sekitar 13.203 UMKM dan pada tahun ini diprediksi akan menjadi sekitar 14.000. Ia menambahkan, ada sekitar 25 komunitas UMKM di Solo yang dapat berkolaborasi bersama dalam Sentra QRIS UMKM tersebut.
Djamin Nainggolan, Direktur Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengatakan, potensi pertumbuhan UMKM di Indonesia yang masih besar dan pentingnya adopsi teknologi pembayaran modern seperti QRIS untuk meningkatkan omset usaha, dengan harapan agar UMKM dapat memanfaatkan peluang ini secara maksimal menggunakan sistem pembayaran dari Bank Indonesia dalam menciptakan sistem yang lebih cepat, mudah, dan aman.
“Kami dari Asosiasi mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Netzme sudah memberikan solusi terutama untuk para UMKM, melalui QRIS Soundbox Netzme merupakan salah satu tools yang aman dan memudahkan bagi para UMKM dalam bertransaksi melalui QRIS,” kata Djamin.
QRIS Soundbox Netzme merupakan teknologi yang dirancang khusus untuk UMKM agar menerima notifikasi suara dan tampilan nominal langsung saat transaksi penerimaan pembayarannya QRIS-nya sukses.
Baca Juga: Kuartal III 2024, Transaksi Harian Seabank Tembus 4 Juta per Hari
Dengan QRIS Soundbox, pedagang tidak perlu lagi direpotkan dengan melakukan pengecekan transaksi melalui aplikasi dan bahkan meminta screenshot transaksi dari pelanggan, membuat proses transaksi lebih praktis dan aman, serta memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
Sentra QRIS UMKM ini juga akan terbuka bagi berbagai lembaga usaha yang ingin menjalin kolaborasi kemitraan strategis (B2B) dengan Netzme, untuk lebih lagi memperkuat ekosistem digital UMKM di Jawa Tengah.
Vicky G Saputra, CEO PT Netzme Kreasi Indonesia, menyatakan pihaknya hadir di Jawa Tengah untuk mendukung pemerintah daerah, regulator, dan organisasi pendukung UMKM serta stakeholders lainnya, agar para pelaku usaha bisa memanfaatkan QRIS secara lebih maksimal dalam mengembangkan bisnis mereka.
“Kami ingin memastikan UMKM dapat menikmati manfaat QRIS tanpa khawatir akan risiko penipuan yang belakangan ini cukup marak. Dengan solusi yang kami tawarkan, diharapkan UMKM akan semakin percaya diri dalam menggunakan QRIS secara berkelanjutan untuk kemajuan usaha mereka." pungkasnya.
Selanjutnya: Saham Blue Chip Non Bank Seperti TLKM & TPIA Banyak Dibuang Asing, Kapan Balik Lagi?
Menarik Dibaca: IHSG Bisa Melemah Lagi, Simak 6 Rekomendasi Saham dari CGS International
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News