kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BUMN konvensional dan syariah dipimpin oleh mantan bankir Bank Mandiri


Rabu, 21 Oktober 2020 / 19:35 WIB
Bank BUMN konvensional dan syariah dipimpin oleh mantan bankir Bank Mandiri
ILUSTRASI. RUPSLB menunjuk Darmawan Junaidi sebagai direktur utama Bank Mandiri.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kiprah bankir dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cukup gemilang. Bagaimana tidak, empat bank pelat merah saat ini dipimpin dan dikuasai oleh alumni Bank Mandiri. Terbaru, Bank Mandiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menunjuk Darmawan Junaidi sebagai direktur utama bank dengan logo pita emas ini. 

Bukan hanya Darmawan, pemegang saham juga merestui Alexandra Askandar menjadi wakil direktur utama Bank Mandiri, sedangkan Sigit Prastowo akan menjabat direktur keuangan dan strategi. Alexandra sebelumnya menjabat direktur corporate banking Bank Mandiri dan Sigit menjabat direktur keuangan BNI.

RUPSLB Bank Mandiri juga mengangkat Rohan Hafas menjadi direktur hubungan kelembagaan, serta Susana Indah Kris Indriati menjadi direktur corporate banking. Sedangkan posisi direktur operations akan dijabat Tony Eko Boy Subari.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan mengemukakan, penunjukkan bankir internal untuk mengisi pucuk pimpinan BMRI merupakan bentuk kepercayaan pemegang saham kepada sistem pengembang sumber daya manusia di Bank Mandiri dalam pembentukan talenta terbaik untuk dapat membawa Bank Mandiri menjadi institusi keuangan terbaik di Tanah Air. “Dengan komposisi direksi ini, kami optimis jajaran direksi akan semakin solid dan kompak dalam membawa Bank Mandiri mengarungi kondisi perekonomian di tengah pandemi covid-19," kata Rully dalam video conference, Rabu (21/10). 

Baca Juga: Begini rencana bisnis Bank Mandiri di bawah dirut baru

Posisi Darmawan sebagai direktur utama menggantikan Royke Tumilaar yang kini telah menduduki kursi nomor satu di BNI. Royke resmi menjabat sebagai direktur utama Bank BNI lewat RUPSLB yang digelar pada Rabu (2/9) lalu. 

Nah selain Royke, sejumlah bankir Bank Mandiri juga ditunjuk mengisi kursi direksi bank berlogo 46 ini. Antara lain, Silvano Rumantir yang ditunjuk sebagai direktur corporate banking Bank BNI. Sebelumnya, Silvano merupakan mantan direktur keuangan di Bank Mandiri.

Lalu, David Pirzada menjabat sebagai direktur manajemen risiko Bank BNI. Sebelum berlabuh ke Bank BNI, David merupakan senior executive vice president (SEVP) wholesale risk di Bank Mandiri.

Baca Juga: Menanti merger tiga bank syariah pelat merah

Muhammad Iqbal ditunjuk sebagai direktur bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank BNI. Posisi terakhir di Bank Mandiri juga sesuai jabatannya di BNI sekarang, yaitu senior vice president small medium enterprise (SME) banking.

Tak cukup sampai di situ, Novita yang sebelumnya senior vice president strategy and performance management Bank Mandiri, mengisi kursi direktur keuangan Bank BNI.

Secara umum, bankir Bank Mandiri kini menguasai posisi penting di kabinet maupun jabatan penting di BUMN. Bahkan pascapenunjukan Royke ini di BNI, seluruh kursi direktur utama bank pelat merah kini diisi bankir eks Bank Mandiri.

Tengok saja, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso, pernah menjabat sebagai direktur commercial and business banking Bank Mandiri tahun 2010 hingga 2015. Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N Mansury, juga sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur Bank Mandiri pada tahun 2010.

Baca Juga: Rombak pengurus, ini nama-nama baru di jajaran direksi Bank Mandiri

Tidak berhenti sampai di situ, tiga bank syariah milik bank BUMN yang tengah melakukan proses merger pun saat ini digawangi oleh Hery Gunardi yang sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur utama Bank Mandiri. Dalam RUPSLB tersebut diketahui bahwa Hery mendapatkan tugas dari Kementerian BUMN untuk menyelesaikan merger tiga bank syariah yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah. 

"Saya memang mendapat tugas dari Kementerian BUMN untuk mengawal proses merger tiga bank syariah milik Himbara. Sebenarnya saya sudah menjadi ketua project management Office (PMO) sejak Maret," ujar Hery. 

Selain menjabat sebagai ketua PMO yang kini menjadi berubah nama menjadi integration merger office (IMO) pasca sudah disampaikannya penyampaian rencana merger, Hery juga akan merangkap sebagai CEO PT Bank Syariah Mandiri. Sebelum nantinya akan digabung menjadi satu bank syariah yang sebagian besar sahamnya dimiliki PT Bank Mandiri Tbk.

Baca Juga: Saham publik BRISyariah (BRIS) terdilusi akibat merger, ini kata BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×