Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Muhammad Iqbal ditunjuk sebagai direktur bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank BNI. Posisi terakhir di Bank Mandiri juga sesuai jabatannya di BNI sekarang, yaitu senior vice president small medium enterprise (SME) banking.
Tak cukup sampai di situ, Novita yang sebelumnya senior vice president strategy and performance management Bank Mandiri, mengisi kursi direktur keuangan Bank BNI.
Secara umum, bankir Bank Mandiri kini menguasai posisi penting di kabinet maupun jabatan penting di BUMN. Bahkan pascapenunjukan Royke ini di BNI, seluruh kursi direktur utama bank pelat merah kini diisi bankir eks Bank Mandiri.
Tengok saja, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso, pernah menjabat sebagai direktur commercial and business banking Bank Mandiri tahun 2010 hingga 2015. Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N Mansury, juga sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur Bank Mandiri pada tahun 2010.
Baca Juga: Rombak pengurus, ini nama-nama baru di jajaran direksi Bank Mandiri
Tidak berhenti sampai di situ, tiga bank syariah milik bank BUMN yang tengah melakukan proses merger pun saat ini digawangi oleh Hery Gunardi yang sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur utama Bank Mandiri. Dalam RUPSLB tersebut diketahui bahwa Hery mendapatkan tugas dari Kementerian BUMN untuk menyelesaikan merger tiga bank syariah yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.
"Saya memang mendapat tugas dari Kementerian BUMN untuk mengawal proses merger tiga bank syariah milik Himbara. Sebenarnya saya sudah menjadi ketua project management Office (PMO) sejak Maret," ujar Hery.
Selain menjabat sebagai ketua PMO yang kini menjadi berubah nama menjadi integration merger office (IMO) pasca sudah disampaikannya penyampaian rencana merger, Hery juga akan merangkap sebagai CEO PT Bank Syariah Mandiri. Sebelum nantinya akan digabung menjadi satu bank syariah yang sebagian besar sahamnya dimiliki PT Bank Mandiri Tbk.
Baca Juga: Saham publik BRISyariah (BRIS) terdilusi akibat merger, ini kata BEI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News