kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Nilai Tukar Rupiah Masih Loyo, Ini Respon Bos Bank Mandiri


Rabu, 05 Februari 2025 / 17:36 WIB
Nilai Tukar Rupiah Masih Loyo, Ini Respon Bos Bank Mandiri
ILUSTRASI. Bank Mandiri telah menyiapkan antisipasi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah di awal tahun 2025


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang belum bertenaga sejak awal tahun 2025. Alhasil, berbagai risiko pun mulai diantisipasi terlebih oleh perbankan terkait kinerja bisnisnya sepanjang tahun ini.

Sebagai gambaran, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.293 per dolar AS pada Rabu (5/2). Di mana, posisi pada akhir tahun 2024 berada di level Rp 16.175 per dolar AS.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi pun mengungkapkan bahwa saat ini pelemahan rupiah turut menjadi salah satu yang diamati. Di mana, ia menyadari kondisi global kala ini ada kaitannya dengan tekanan atau pengaruhnya terhadap nilai tukar.

“Kami terus melakukan stres uji secara disiplin dan memasukkan berbagai skenario,” ujar Darmawan, Rabu (5/2).

Baca Juga: Bos Bank Mandiri Beri Kisi-Kisi Dividen, Nilainya Bisa Segini

Ia menambahkan bahwa langkah ini menjadi upaya bank untuk terus menyesuaikan dan beradaptasi dengan apapun kondisi yang terjadi. Dalam hal ini, kata Darmawan, tekanan terhadap nilai tukar pasti mempengaruhi kinerja Bank Mandiri, khususnya di sektor perdagangan internasional.

Sebagai bank yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam pembiayaan transaksi ekspor dan impor. Darmawan bilang hal ini memberikan tantangan bagi Bank Mandiri karena di satu sisi menjaga likuiditas melalui ekspor, sementara di sisi lain juga tetap berfokus pada penyediaan kredit dan transaksi valuta asing.

“Kami akan terus memperkuat sumber pendanaan dengan produk-produk tradisional seperti tabungan dan giro dari nasabah individu maupun korporasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia optimistis bahwa kinerja Bank Mandiri akan tetap resiliens dengan proyeksi dampak pelemahan rupiah, yang tidak hanya terkait dengan negara tertentu, tetapi juga pasar internasional yang lebih luas. 

“Kami terus merespons persaingan pasar ini dengan inisiatif-inisiatif untuk menyediakan layanan yang relevan dan adaptif,” tandasnya.

Selanjutnya: ICOPE 2025 Dorong Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit

Menarik Dibaca: Mulai Beroperasi 6 Februari, Kereta Api Batavia Layani Perjalanan Jakarta-Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×