Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test
JAKARTA. Perbankan Syariah semakin aman saja dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini terlihat dari non performing financial atau
pembiayaan bermasalah (NPF) yang semakin mengecil. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada akhir April 2010 lalu, NPF bank syariah sudah mencapai 4,47%, angka ini turun jika dibandingkan dengan NPF April 2009 lalu yang sebesar 5,17%.
Pada April 2010, total pembiayaan syariah mencapai Rp 51,65 triliun. Angka ini tumbuh 30,01% jika dibandingkan dengan pembiayaan pada periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 39,73 triliun. Rinciannya: sebesar Rp 49,34 triliun pembiayaan masuk dalam kategori lancar dan Rp 2,31 triliun masuk kategori non lancar.
Sekertaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah (Asbisindo) Bambang Sutrisno mengatakan, penurunan NPF ini disebabkan oleh semakin selektifnya bank dalam memilih debitur-debitur untuk menyalurkan pembiayaannya."Pemilihan yang selektif ini sangat perlu karena perbankan syariah bergerak dalam bidang UMKM yang punya risiko tinggi," ujarnya, Selasa (29/6).
Selain itu, lanjut Bambang, penurunan ini juga terjadi karena bank-bank syariah intens melakukan restrukturisasi terhadap pembiayaan yang macet. "Restrukturisasi ini membuat pembiayaan yang tadinya macet menjadi lancar kembali," ujarnya. Tahun ini Asbisindo menargetkan NPF perbankan syariah bisa di bawah 3%. Tujuannya, agar bank-bank syariah semakin ekspansif dalam menyalurkan pembiayaaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News