Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatat perbaikan tingkat Non Performing Financing (NPF).
Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana menerangkan, NPF BRI Finance tercatat sebesar 1,66% pada Mei 2024. Angka itu menurun 0,02% dari bulan sebelumnya.
"Adapun perusahaan terus-menerus meningkatkan pengelolaan utang piutang dan menunjukan perbaikan kualitas pada Mei 2024," kata Ari kepada Kontan, Senin (24/6).
Ari tak memungkiri NPF BRI Finance sempat naik menjadi 1,68% pada April 2024. Angka itu meningkat 0,02% dari bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan di tengah kondisi ekternal yang penuh tantangan, kenaikan NPF pada April 2024 dipengaruhi penurunan daya beli masyarakat seusai Ramadan dan banyaknya frekuensi hari libur. Dengan demikian, memengaruhi pembayaran kewajiban debitur kepada perusahaan.
Baca Juga: Perbankan Masih Mendominasi Sumber Pendanaan Sejumlah Multifinance
Melalui strategi penguatan manajemen risiko dan manajemen utang piutang yang dilakukan, Ari optimistis pihaknya bisa menjaga rasio NPF di bawah 2% hingga akhir 2024.
Untuk menjaga NPF tetap terkendali, BRI Finance menerapkan berbagai strategi.
Salah satunya strategi preventif melalui penyaluran pembiayaan secara selektif dengan menetapkan kriteria calon debitur untuk mendapatkan disbursement yang berkualitas dan meningkatkan akurasi analisa pembiayaan.
Ditambah menerapkan strategi kuratif, yakni melalui penguatan managemen utang piutang, seperti penguatan collection, sehingga penanganan account dapat dilakukan dengan lebih cepat dan meningkatkan kualitas portofolio pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News