Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pembiayaan bermasalah alias non performing loan (NPL) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atawa Indonesia Eximbank membengkak pada semester I-2019. Salah satu pemicunya adalah imbas tingginya exposure pembiayaan ke Duniatex Group yang kini tengah mengalami kesulitan keuangan.
“Dampak atas gagal bayarnya kupon global bond Duniatex, rasio NPL kami yang semula 14,46%, hingga 30 Juni 2019 dapat menjadi 14,52%,” tulis Corporate Secretary Eximbank Emalia Tisnamisastra dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/7).
Peningkatan NPL ini terjadi sebab, Eximbank punya exposure pembiayaan yang cukup besar di Duniatex Group. Total Eximbank menyalurkan pembiayaan senilai Rp 3,04 triliun kepada empat entitas dalam Duniatex Group.
Perinciannya, Rp 1,2 triliun kepada PT Delta Dunia Textile (DDT), Rp 1,5 triliun kepada Delta Merlin Sandang Textile (DMST), Rp 54 miliar kepada PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), dan Rp 289 miliar kepada PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST).
Atas pembiayaan tersebut, Eximbank menguasai agunan Duniatex dengan rasio sebesar 389% dari total pembiayaan yang diberikan. Perinciannya 124% berasal dari aset tetap berupa tanah, bangunan, dan mesin pabrik dari pembiayaan bilateral. Dan sebesar 263% dari pinjaman sindikasinya.
“Kami telah meminta penjelasan kepada debitur, dan meminta komitmennya untuk menyelesaikan kewajibannya kepada kami antara lain dengan menjual aset-aset non produktif,” lanjut Emalia.
Eximbank juga meminta Duniatex Group untuk melakukan konsolidasi terutama kepada bank pelat merah. Selain itu perusahaan juga telah menunjuk konsultan independen guna melakukan langkah penyelamatan.
Meski demikian, Emalia bilang kondisi likuiditas Eximbank tak ikut terganggu. Sebab Eximbank lantaran telah melakukan penempatan dana pada bank dan surat berharga hingga Rp 15 triliun, dan comitted line senilai Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News