kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

OCBC NISP bidik 100 nasabah tajir tahun ini


Selasa, 21 November 2017 / 18:05 WIB
OCBC NISP bidik 100 nasabah tajir tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk memperkirakan, dapat menggarap sedikitnya 100 nasabah kelas kakap alias nasabah private banking.

Kepala Divisi Private Banking OCBC NISP Peter Harsono mengungkap saat ini per 14 November 2017 pihaknya telah memiliki nasabah private banking sebanyak 90 orang alias 90% dari target tahun ini.

"Kami memang target 100 untuk tahun ini, tapi sekarang sudah 90% kami optimis tercapai akhir tahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/11).

Lebih lanjut, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan, untuk tahun depan pihaknya mematok paling tidak pertumbuhannya dapat lebih dari dua kali lipat capaian tahun ini.

"Minimal tahun depan dua kalinya tahun ini, mungkin tambah 200," katanya.

Jumlah tersebut terbilang besar, lantaran produk pengelolaan dana nasabah tajir melintir ini baru diluncurkan pada bulan Mei 2017 silam alias baru ada sekitar 6 bulan saja.

Menurut Parwati, animo masyarakat kelas kakap untuk masuk ke bisnis ini pun juga tinggi. Hanya saja, pihaknya juga memiliki kriteria khusus untuk nasabah private banking ini antara lain dengan jumlah investasi atau treshold sebesar Rp 10 miliar.

Peter menyebut, jumlah tersebut untuk ukuran private banking di Indonesia cukup besar. Biasanya, nasabah private banking di bank lain dipatok treshold sebesar Rp 5 miliar.

Hanya saja, ukuran Indonesia masih terlampau rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga. Singapura misalnya mematok jumlah investasi minimal sebesar US$ 1 juta, sementara rata-rata jumlah investasi di Singapura untuk bisnis private banking kini sudah mencapai US$ 5 juta.

Pun, untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya OCBC NISP juga memiliki beberapa keunggulan. Antara lain private bankers alias relationship manager (RM) dengan minimal pengalaman 15 tahun di keahlian di bidang across asset seperti obligasi, reksadana, valuta asing dan saham

Selain itu, OCBC NISP menawararkan investasi bagi nasabahnya dengan mengandalkan koneksi global miliknya yang hadir di 18 negara terasuk Malaysia, Singapura, Hong Kong dan China.

"Kami ingin availability di on shore tapi eksposurnya di off shore," ungkap Peter.

Sebagai gambaran saja, Parwati menjelaskan sampai dengan kuartal III 2017 total asset under management (AUM) untuk bank OCBC NISP secara keseluruhan sudah mencapai Rp 35 triliun sampai Rp 40 triliun.

Dari total tersebut, private banking masih terbilang kecil atau di bawah 5% dari total AUM.

"Tahun depan AUM (on balance sheet dan off balance sheet) bisa tumbuh 15% sampai 20%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×