Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk menargetkan kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini tumbuh 25% - 30%, dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 10 triliun. Optimisme ini didorong permintaan pasar yang tinggi.
Faktor lainnya, kata Rudy N. Hamdani, Direktur OCBC NISP, bunga kredit makin kompetitif. Dia mengklaim bunga KPR OCBC NISP mampu bersaing dengan bank lain yang lebih dulu eksis di bisnis ini. "Kisarannya antara 8% - 9,5%," ujarnya.
Jika target KPR tercapai, kredit konsumer tahun ini bisa tumbuh 30%. Maklum, kontribusi KPR ke segmen kredit mencapai 90%.
Secara keseluruhan, OCBC NISP membidik pertumbuhan kredit 30% jika dibandingkan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 41 triliun. Adapun komposisi kredit mengalir sebanyak 35% ke sektor UMKM dan ritel, 30% ke konsumer, dan sisanya 35% ke korporat.
Standard Chartered Bank Indonesia juga berharap dari bisnis KPR. Sajid Rahman, Country Head Consumer Banking optimistis, bisnis yang baru digeluti sejak tahun lalu itu bakal melesat.
"Kami berharap Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kartu Kredit, KPR, serta UMKM, dapat mendongkrak pertumbuhan bisnis konsumer hingga 30%," kata Sajid.
Kendati enggan menyebutkan target KPR tahun ini, perseroan ini akan menggenjot pertumbuhan dari lini usaha konsumer tersebut. "Kami berharap Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kartu Kredit, KPR, serta UMKM, dapat mendongkrak pertumbuhan bisnis konsumer hingga 30% jika dibandingkan tahun lalu," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News