kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OJK akan Bangun Pusat Data Fintech untuk Pantau Kredit Bermasalah Pinjol


Minggu, 20 Agustus 2023 / 08:10 WIB
OJK akan Bangun Pusat Data Fintech untuk Pantau Kredit Bermasalah Pinjol


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk membangun pusat data financial technology (fintech) lending alias pinjaman online (pinjol) yang disebut dengan Pusdafil). Ini dalam rangka pemantauan kredit macet.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman menjelaskan konsep pusdafil sebelumnya telah dimiliki oleh industri perbankan lewat BI Checking yang bertransformasi menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

“Nantinya dengan Pusdafil ini data transaksi pendanaan lending-nya kita bisa monitor secara harian dan lebih bagus lagi, bisa kita sandingkan dengan SLIK,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/8).

Agusman mengungkapkan, selain dapat terkoneksi dengan dengan SLIK, Pusdafil juga akan membantu industri untuk memantau kelayakan kredit sehingga pelaku usaha bisa memastikan siapa yang mereka beri pinjaman.

Baca Juga: Sidang Mediasi Antara Lender dengan iGrow Ditunda Pekan Depan

“Pasti jadi selektif, misalnya fintech mau nyari (kreditur) siapa yang mau dikasih (pinjaman) kelihatan rating-nya, itu disambungkan dengan SLIK sehingga ketahuan dia (kreditur) di tempat lain gimana kinerjanya bermasalah atau tidak,” ungkapnya.

Dia bilang, SLIK telah terhubung ke dalam perbankan dan perusahaan pembiayaan atau multifinance. Melihat hal itu, dia berhadap Pusdafil juga bisa saling menghubungkan antara fintech lending.

Lebih lanjut, Agusman menambahkan kinerja industri P2P lending mengalami pertumbuhan sebesar 18,86% per Juni 2023. Selain itu, tingkat wanprestasi (TWP90) mencapai 3,36% yang masih di bawah industri dan masih terkendali.

“Kita sangat terkendali tapi kami juga harapkan kita pegang teguh bersama-sama baik dari sisi lender-nya dan borrower juga harus menjaga kinerjanya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×