kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

OJK Beberkan Tantangan Dalam Menjalankan Kegiatan Usaha Bullion


Kamis, 20 Februari 2025 / 12:40 WIB
OJK Beberkan Tantangan Dalam Menjalankan Kegiatan Usaha Bullion
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan tantangan bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam menjalankan kegiatan usaha bullion.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan tantangan bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam menjalankan kegiatan usaha bullion. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan beberapa tantangan yang dihadapi, seperti pemenuhan kelengkapan ekosistem bullion, serta pemetaan profil risiko. 

"Hal itu mengingat kegiatan usaha bullion masih terbilang baru," ujarnya dalam lembar jawaban resmi Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, Selasa (18/2).

Baca Juga: Kehadiran Bullion Bank Bakal Mudahkan Investor Simpan Emas di dalam Negeri

Untuk mengatasi hal tersebut, Agusman bilang OJK telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion. Dia menerangkan POJK tersebut memberikan pedoman bagi LJK dalam melaksanakan kegiatan usaha bulion dengan aman dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Agusman menyampaikan prospek bisnis bullion terbilang besar. Sebab, emas di Indonesia begitu berlimpah. Berdasarkan data U.S. Geological Survey, Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai negara penghasil emas terbesar dengan produksi tahunan mencapai 110 ton pada 2023, serta menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar yang mencapai 2.600 ton. 

"Oleh karena itu, potensi emas dalam negeri dapat dimobilisasi ke sistem keuangan untuk dimonetisasi melalui usaha bulion," kata Agusman

Dengan demikian, hal itu dapat meningkatkan likuiditas, mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil, serta dapat berperan sebagai enabler dalam menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan emas di Indonesia. 

Baca Juga: Emas Dekati Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump Kamis (20/2) Pagi

Selanjutnya: 10 Minuman Sehat Obat Penurun Kolesterol Tinggi Alami yang Layak Dicoba

Menarik Dibaca: 10 Minuman Sehat Obat Penurun Kolesterol Tinggi Alami yang Layak Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×