Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,39% secara tahunan (YoY) di Mei 2023. Membaik dari pertumbuhan bulan sebelumnya di 8,08%.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae merinci pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69% YoY. Untuk jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit Bank Umum Swasta Nasional domestik dinilai tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,2% YoY.
“Perbankan Indonesia tetap resilien ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai,” ujar Dian.
Baca Juga: OJK Optimistis Kredit Perbankan Tetap Tumbuh Double Digit Hingga Akhir Tahun
Mengingat, kondisi tersebut terjadi di tengah pelemahan ekonomi mitra dagang utama, kebijakan hawkish yang masih akan dilanjutkan secara terbatas di negara maju, dan masih tingginya tensi geopolitik, serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor.
Sementara itu, Dian menyebutkan pertumbuhan tahunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2023 melambat menjadi 6,55% YoY dari bulan sebelumnya 6,82% YoY atau sebesar Rp 8.007 triliun.
Menurutnya, perlambatan tersebut seiring dengan pengetatan likuiditas global.
Baca Juga: OJK Atur Perlindungan Data di Layanan Digital Bank, Mampukah Cegah Kebocoran Data?
“Utamanya didorong penurunan pada giro ke level 8,35% YoY,” ujarnya
Meski demikian, ia melihat likuiditas industri perbankan pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Misalnya, rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 123,27% dan 27,52%.
“Jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News