Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong industri perbankan untuk melakukan konsolidasi. Salah satunya melalui penambahan modal, guna menjaga stabilitas perbankan di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menginginkan agar bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan BUKU II menyuntikkan modal usaha. "Kami ingin bank-bank BUKU I dan II semakin besar, sehingga kita dorong untuk tambah modal (merger dan akuisisi) ya, sehingga pertumbuhannya tidak stagnan dan tidak berkontribusi," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/4).
Heru menjelaskan, semakin besar rasio permodalan perbankan maka bank tersebut akan semakin mudah dan cepat dalam melakukan ekspansi. Dus, secara jangka menengah dan panjang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Kami dorong semua bank kecil itu untuk keluar dari BUKU I dan II, kalau tidak bisa ya merger atau langkah akuisisi," tambahnya.
Terkait dengan penambahan modal, akuisisi dan merger perbankan. Ada dua bank yakni PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang direncanakan diakuisisi oleh pihak asing.
Dua bank tersebut telah dilirik dan tengah melakukan proses pengambilalihan saham oleh investor asing. Antara lain, BTPN akan dibeli oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan Danamon oleh Bank of Tokyo Mitshubishi UFJ Ltd (MUFG).
Selain itu, Bank Agris dalam RUPS-LB yang lalu menyetujui rencana akuisisi 87,3% saham oleh Industrial Bank of Korea (IBK). Menanggapi hal tersebut, Heru menilai seluruh rencana aksi korporasi itu tengah berjalan sesuai proses.
"Mereka belum resmi bicara dengan kami, saya belum tau. Nanti setelah ada pengumuman resmi baru disampaikan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News