kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

OJK ingin bunga kredit 7% sama dengan Thailand


Minggu, 19 November 2017 / 20:40 WIB
OJK ingin bunga kredit 7% sama dengan Thailand


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bunga kredit perbankan ke depan bisa lebih rendah. Hal ini seiring dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar bunga kredit bisa terus turun.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK bilang, presiden ingin agar ke depan, suku bunga kredit di Indonesia bisa seperti Thailand yaitu 7%.

"Untuk itu kami sudah kerja sama dengan Bank Indonesia dengan menurunkan suku bunga acuan BI 7DRR rate menjadi 4,25%," kata Wimboh dalam acara The 1st Indonesia International Microfinance Forum 2017 (IIMF 2017), Sabtu (18/11).

Agar bunga kredit lebih efisien, bank dituntut agar lebih efisien. Hal ini salah satunya dengan optimalisasi teknologi dan penggunaan layanan tanpa kantor atau branchless.

Untuk mewujudkan hal ini, diharapkan antar bank bisa melakukan sinergi. Misalnya bank swasta dan BUMN yang selama ini sudah terkenal efisien bisa membantu bank daerah atau Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Wimboh mengakui saat ini beberapa bunga kredit seperti mikro dan UKM masih belum satu digit lantaran biaya operasional dari penyaluran kredit ini masih tinggi.

Menurut Wimboh agar bunga kredit bisa rendah, bank juga didorong untuk terus meningkatkan simpanan dana murah masyarakat.

Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng bilang agar bunga kredit bisa seperti Thailand, maka debitur besar jangan meminta bunga deposito terlalu tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×